Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Rupanya penjualan sepeda motor semakin ramai di Jakarta. Buktinya, selama Pekan Raya Jakarta sepeda motor menjadi idola para pengunjung. Bahkan penjualan sepeda motor tersebut mencapai 51% dari total omset selama PRJ senilai Rp 3,1 triliun.
"Yang jelas sepeda motor mencatat penjualan tertinggi," kata S.Supriadi, Direktur PT Jakarta International Expo, Rabu (21/7). Ia menegaskan, transaksi sepeda motor mendominasi omset penjualan terbesar selama berlangsungnya PRJ yang berakhir 11 Juli lalu.
Posisi kedua diraih oleh penjualan mobil; dan posisi ketiga diraih oleh penjualan komponen dan aksesoris otomotif. Setelah itu, penjualan perlengkapan rumah tangga kemudian disusul oleh produk elektronik, telekomunikasi dan industri makanan dan minuman.
"Penjualan makanan dan minuman itu bisa Rp 10 miliar," kata Supriyadi usai memberikan hadiah pemenang undian pengunjung di JIExpo, Kemayoran.
Sementara itu, untuk mempersiapkan PRJ tahun depan, pihaknya bakal memperbaiki fasilitas parkir dan fasilitas kebersihan dan tempat ibdah. Soalnya, berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap pengunjung yang datang, parkir dan fasilitas ibadah menjadi masalah yang paling banyak keluhan. "Kita akan perbaiki keduanya untuk tahun depan," jelasnya.
Mengenai pendapatan perusahaanya, termasuk sumbangan pajak yang disetorkan ke kas daerah, Supriyadi masih enggan berbicara. Menurutnya, pembayaran pajak yang dikeluarkan perusahaanya cukup banyak terutama dari pembayaran pajak parkir, karcis dan sebagainya.
"Bayangkang saja pengunjung kami 3,5 juta orang," kata Supriyadi tanpa menyebutkan angka pembayaran pajak yang Ia berikan ke daerah.
Namun, JIEXPO tak memungut tiket dari semua pengunjung. Pasalnya, panitia menyediakan tiket gratis bagi TNI, Polri dan juga warga miskin dan Lansia yang ingin melihat PRJ. "Jumlah pengunjang tidak dipungut biaya tiket ada 15% -20%," jelasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News