Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Menurutnya, alasan Starbucks melirik Papua adalah karena Papua merupakan salah satu penghasil kopi terbaik di dunia, yaitu kopi Torabika dari Wamena. Sayangnya, kopi tersebut tidak ditanam secara masal atau sistem spot.
Alasan lain untuk membiarkan Starbucks masuk ke Papua adalah, saat ini fokus investasi di Papua adalah investasi hijau (green investment) sehingga kembali ke unggulan kearifan lokal dan kopi merupakan salah satu unggulan dari pulau ujung timur Indonesia tersebut.
Baca Juga: Starbucks bakal ekspansi buka dua gerai di Papua
Nantinya, tak hanya mengembangkan kebun kopi, Starbucks juga akan mendirikan kedainya di sana. Starbucks pun juga akan mendorong ekspor kopi dari daerah Papua. Terkait nilai investasi, sayangnya Bahlil belum bisa menyebutkan besaran jumlahnya.
"Angkanya masih menghitung lagi. MoU kemarin belum tulis angka. Setelah kontrak, baru ada angkanya. Pokoknya bulan depan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News