Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ini kabar baik bagi warga di Papua. Jaringan kedai kopi global Starbucks akan berinvestasi untuk kembangkan kopi di Papua.
Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, perusahaan kopi asal Amerika Serikat tersebut akan teken kontrak investasi dan mulai kucurkan modal pada April 2020.
Baca Juga: Penjualan Starbucks di China anjlok 50% gara-gara corona
Bahlil menjelaskan bahwa saat ini Starbucks masih dalam tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS). Hal ini juga dilakukan untuk menghitung besaran investasi dan menghitung tingkat pengembalian modal atau Internal Rate Return (IRR).
"FS sudah jalan sekarang. FS selesai, baru tandatangan kontrak, baru kucurkan dana. Pokoknya bulan depan," kata Bahlil saat ditemui di Kantor BKPM, Jumat (6/3).
Secara rinci, Bahlil menjelaskan bahwa belum lama ini memang Indonesia dan Starbucks telah melakukan memorandum of understanding (MoU) di Sorong, Papua terkait hal ini.
Baca Juga: BKPM tegaskan investasi masih lancar, tak terganggu virus corona
Menurutnya, alasan Starbucks melirik Papua adalah karena Papua merupakan salah satu penghasil kopi terbaik di dunia, yaitu kopi Torabika dari Wamena. Sayangnya, kopi tersebut tidak ditanam secara masal atau sistem spot.
Alasan lain untuk membiarkan Starbucks masuk ke Papua adalah, saat ini fokus investasi di Papua adalah investasi hijau (green investment) sehingga kembali ke unggulan kearifan lokal dan kopi merupakan salah satu unggulan dari pulau ujung timur Indonesia tersebut.
Baca Juga: Starbucks bakal ekspansi buka dua gerai di Papua
Nantinya, tak hanya mengembangkan kebun kopi, Starbucks juga akan mendirikan kedainya di sana. Starbucks pun juga akan mendorong ekspor kopi dari daerah Papua. Terkait nilai investasi, sayangnya Bahlil belum bisa menyebutkan besaran jumlahnya.
"Angkanya masih menghitung lagi. MoU kemarin belum tulis angka. Setelah kontrak, baru ada angkanya. Pokoknya bulan depan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News