Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melirik potensi konsumsi listrik dari empat kawasan ekonomi, yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri (KI), Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) dan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT).
Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, seiring dengan penambahan jumlah kapasitas pembangkit, reserve margin dan keandalan listrik PLN pun semakin membaik.
Baca Juga: Kementerian ESDM soroti lambatnya penjualan listrik PLN tahun 2019
Darmawan memberikan gambaran, pada tahun 2015, dari 23 sistem besar kelistrikan yang dikelola PLN, 11 diantaranya masih berada di zona merah alias mengalami defisit.
Namun, defisit tersebut sudah tertangani sejak tahun 2017. "Saat itu PLN fokus bagaimana mengatasi defisit, sekarang reserve margin dan keandalan sudah lebih baik," kata Darmawan dalam rapat koordinasi kesiapan PLN melistriki Kamis KEK, KI, DPP dan SKPT, Kamis (6/2).
Dengan begitu, Darmawan mengatakan bahwa PLN pun mengubah strategi dari yang berbasis pasokan (supply driven strategy) menjadi berbasis permintaan (demand driven strategy). Alhasil, PLN tengah menjaring potensi pelanggan baru untuk menyerap listrik yang dihasilkan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Regional Sulawesi & Kalimantan Syamsul Huda mengungkapkan, surplus listrik PLN berada di kisaran 30%. "Sekarang surplus macem-macem, ada yang masih di bawah 30%, 30% dan di atas 30%. Tugas PLN berikutnya bagaimana bisa menjual (listrik)," ujarnya.
Baca Juga: ESDM targetkan penambahan transmisi hingga 19.069 kilometer sirkuit hingga 2024