kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Serap surplus listrik, PLN jaring potensi dari kawasan industri dan ekonomi khusus


Kamis, 06 Februari 2020 / 16:17 WIB
Serap surplus listrik, PLN jaring potensi dari kawasan industri dan ekonomi khusus
ILUSTRASI. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melirik potensi konsumsi listrik dari empat kawasan ekonomi. ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/foc.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo

Adapun, untuk Kawasan Industri (KI) terdapat 16 lokasi. PLN antara lain baru melayani tiga tenant di KI Kuala Tanjung dengan besaran 38 Mega Volt Ampere (MVA), dari kebutuhan 200 MW.

Lalu ada 11 tenang di KI Dumai dengan sambungan 70 MVA dari kebutuhan 120 MW. Selanjutnya, satu tenant di KI Wilmar Serang sebesar 15 MVA dari kebutuhan 90 MW. Selain itu, ada juga KI Bantaeng dengan besaran 40 MVA dari kebutuhan 600 MW, dan di KI Buli sebesar 2,6 MVA dari kebutuhan 60 MW.

Baca Juga: Topang keandalan listrik Jawa-Bali, sutet Balaraja-Kembangan jadi proyek prioritas

"Bagaimana caranya industri ini bisa menggeliat, sehingga konsumsi listrik meningkat. Geliatnay bisa tampak dari konsumsi listriknya," tandas Syamsul.

Sebagaimana yang diberitakan Kontan.co.id sebelumnya, pelambatan konsumsi listrik di sektor industri, menjadi penyebab tidak tercapainya target penjualan listrik PLN. Jika pada tahun 2018 pertumbuhan konsumsi listrik industri mencapai 6,45% secara tahunan, pada 2019 terjadi penurunan signifikan yang hanya tumbuh 1,04% saja.

Alhasil, penjualan tenaga listrik PLN sepanjang tahun lalu hanya mencapai 245,52 TeraWatthour (TWh) atau hanya tumbuh 4,65% dibanding realisasi tahun 2018 yang sebesar 234,61 TWh. 

Padahal, perusahaan setrum plat merah itu menargetkan penjualan tenaga listrik sebesar 248,8 TWh di tahun 2019 atau dengan persentase pertumbuhan 7,06% secara tahunan. Pertumbuhan yang hanya 4,65% ini juga lebih mini dari penjualan listrik PLN tahun 2018 yang tumbuh 5,14% secara tahunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×