kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.326   -105,00   -0,64%
  • IDX 7.167   24,98   0,35%
  • KOMPAS100 1.043   2,83   0,27%
  • LQ45 814   2,14   0,26%
  • ISSI 224   0,86   0,38%
  • IDX30 426   1,67   0,39%
  • IDXHIDIV20 505   1,32   0,26%
  • IDX80 117   0,28   0,24%
  • IDXV30 119   0,18   0,15%
  • IDXQ30 139   0,08   0,06%

Setelah China, Nokia laris di Indonesia


Senin, 26 November 2012 / 19:34 WIB
Setelah China, Nokia laris di Indonesia
ILUSTRASI. Kementerian BUMN fokus konsolidasikan aset Pertamina Geothermal dan PLN GG terlebih dulu sebelum membentuk holding.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Indonesia masih menjadi incaran produsen ponsel dunia, termasuk Nokia. Produsen ponsel asal Finlandia ini, bahkan menjadikan Indonesia sebagai salah negara dengan pangsa pasar terbesar di dunia.

"Indonesia masuk dalam sepuluh besar pasar Nokia, dan Indonesia adalah negara kedua terbesar untuk Nokia setelah China di Asia Pasifik," kata Presiden Direktur Nokia Indonesia Martin Chirotarrab di Jakarta, Senin (26/11).

Oleh sebab itu, Nokia terus mengembangkan varian produknya di Indonesia, baik untuk segmen menengah ke bawah ataupun menengah ke atas. Tahun 2012 ini saja, Nokia meluncurkan 15 varian featurephone dan 12 varian Nokia Asha yang harganya terbilang terjangkau bagi konsumen Indonesia.

Irwan Hermawan, Manajer Produk Nokia Indonesia menambahkan, Nokia Asha merupakan produk andalan mereka, sebab harganya murah. Namun sayang, Irwan enggan memberi tahu berapa persentase penjualan Nokia Asha tersebut.

Untuk tahun 2013 mendatang, Nokia berkomitmen meluncurkan ponsel-ponsel terbaru, baik smartphone ataupun featurephone. Perlu diketahui, Nokia masuk dalam lima besar top vendor ponsel di Indonesia berdasarkan data unit pengapalan kuartal III 2012.

Nokia bisa masuk dalam jajaran lima besar tersebut karena dominasi penjualan featurephone Nokia yang kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×