kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah Jakarta dan Bandung, KKP juga bangun pasar ikan modern di Palembang


Kamis, 29 Agustus 2019 / 22:30 WIB
Setelah Jakarta dan Bandung, KKP juga bangun pasar ikan modern di Palembang
KKP membangun pasar ikan modern di Palembang


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membangun pasar ikan modern (PIM) di Palembang. Hal itu ditandai dengan KKP melakukan ground breaking PIM ketiga di Kota Palembang, Rabu (28/8) kemarin. Sebelumnya, PIM telah dibangun di Muara Baru, Jakarta Utara yang saat ini sudah beroperasi dan satu lagi berlokasi di Soreang, Bandung.

Sekretaris Jenderal merangkap Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Nilanto Perbowo mengatakan bahwa pembangunan PIM merupakan pelaksanaan atas Inpres Nomor 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional dan Perpres Nomor 3 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional.

Baca Juga: KKP optimistis pameran di Jepang catat potensi transaksi US$ 42,61 juta

"Pembangunan PIM merupakan arahan langsung Presiden RI Bapak Joko Widodo kepada Menteri Kelautan dan Perikanan untuk membangun pasar ikan seperti Pasar Ikan Tsukiji di Jepang yang menjadi role model untuk pasar-pasar ikan di Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (29/8).  

Nilanto menuturkan, tujuan pembangunan PIM ini adalah menyediakan pasar yang memenuhi standar sanitasi dan higienitas dengan ikan bermutu dan aman dikonsumsi, menjadi sentra bisnis, tempat promosi dan edukasi, serta destinasi wisata sektor kelautan dan perikanan.

“Dengan begitu, masyarakat Kota Palembang secara khusus dan Provinsi Sumatea Selatan pada umumnya dapat meningkatkan konsumsi ikan dalam rangka mendukung pembentukan SDM yang unggul, sehat, kuat, dan cerdas,” ungkap Nilanto.

KKP menggelontorkan anggaran sebesar Rp 22,94 miliar untuk membangun PIM ini yang  berdiri di atas lahan milik Pemerintah Kota Palembang seluas 9.025 meter persegi (M2). Selama proses pembangunan, untuk sementara lahan tersebut diserahkan kepada KKP.

Baca Juga: KKP: Ekspor sidat capai 5.186 ton pada semester I 2019

Setelah selesai dibangun, PIM  akan dikelola Pemerintah Kota Palembang. Lokasi PIM dinilai strategis karena berada di tengah kota. Lokasi ini  berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyuasin dan Ogan Komering Ilir.

Bangunan PIM direncanakan akan terdiri dari 2 lantai dengan total luas bangunan mencapai 6.348 m2 ini. Di dalamnya, bangunan akan dilengkapi dengan 210 lapak yang terbagi atas 90 lapak ikan segar, 80 lapak ikan hidup, dan sisanya sebagai lapak ikan olahan kering dan kuliner, serta tempat pameran.

Selain itu, fasilitas penunjang lainnya seperti mesin es (ice flake machine) berkapasitas 1,5 ton, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), tempat parkir, mushola, kantor pengelola, gudang, dan pos jaga juga akan dibangun dalam area PIM. 

Gubernur Sumatra Selatan yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan, Akhmad Najib, mengajak seluruh masyarakat Palembang untuk memanfaatkan PIM sebagai sarana untuk memasarkan ikan-ikan hasil produksi.

Ia juga mengajak para pelaku usaha perikanan untuk turut serta membantu masyarakat memperoleh ikan dengan mutu baik dan harga terjangkau.

"Semua yang terlibat dalam PIM harus dapat menerapkan perilaku masyarakat yang bersih, rapi, dan tidak jorok," pesan Najib.  

Baca Juga: KKP sosialisasikan gemar makan ikan ke Garut untuk tekan stunting

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×