Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Larangan truk pengangkut produk di luar bahan kebutuhan pokok melintas menjelang Lebaran lalu membuat distribusi semen ikut terganggu. Alhasil, produsen semen pelat merah PT Semen Baturaja Tbk memproyeksikan, penjualannya pada Agustus 2013 ini bakal lebih rendah ketimbang bulan-bulan sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan Semen Baturaja Zulfikri Subli bilang, penurunan penjualan pada Lebaran, sebenarnya, merupakan tren tahunan. Pasalnya, "Truk pengangkut non sembako dilarang melintas di jalur mudik," tuturnya.
Akibat hambatan ini, Zulfikri memprediksi, penjualan semen Baturaja pada Agustus 2013 akan susut sekitar 5% sampai 10% dari rata-rata penjualan pada bulan biasa. Menurutnya, rata-rata volume penjualan semen perusahaan berkode emiten SMBR ini sekitar 96.000 ton hingga 100.000 ton per bulan.
Agar penurunan penjualan tidak terlampau besar, Zulfikri bilang, SMBR berusaha memperbanyak stok di gudang distributor sekitar 5% hingga 7%. Dengan begitu, permintaan Semen Baturaja di pasar lebih mudah terpenuhi. "Kami mulai meningkatkan stok sejak awal Agustus," katanya.
Meski stok sudah ditambah, menurut Zulfikri, permintaan semen beberapa minggu setelah Lebaran belum terlalu bergairah. Pasalnya, kegiatan pembangunan properti belum normal. Repotnya, mayoritas penjualan selama ini berasal dari pasar ritel.
Selain faktor distribusi, potensi penurunan penjualan juga disebabkan oleh pasar semen di dalam negeri yang masih lesu. Penurunan pasar semen terutama terjadi di kawasan Sumatra yang merupakan daerah pemasaran Semen Baturaja.
Sebagai gambaran, selama Januari hingga Juni 2013, penjualan semen nasional mencapai 27,8 juta ton, tumbuh 7,5% dari periode yang sama tahun lalu. Khusus di Sumatra, penjualan pada semester I-2013 hanya sekitar 5,9 juta ton atau tumbuh 2,7% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Pada semester I-2013, penjualan SMBR mencapai 550.267 ton, turun 12,5% dibanding semester I-2012. Selain karena pasar semen yang lesu, penurunan penjualan juga karena Baturaja melakukan perawatan mesin pada Januari hingga Februari 2013. Selama perawatan, otomatis, produksi turun. "Produksi kami di semester I hanya 550.848 ton," ujar Zulfikri.
Meski demikian, Zulfikri optimistis, pada semester II-2013, SMBR akan mampu memperbaiki penjualannya. Pasalnya, biasanya, proyek-proyek infrastruktur pemerintah baru dimulai pada paro kedua tahun ini.
Karenanya, Semen Baturaja siap meningkatkan kapasitas produksi semen sebesar 750.000 ton per tahun dengan pengoperasian cement mill terbaru sejak awal Juli lalu. "Untuk tahun 2013, mungkin utilisasi cement mill ini baru 80%," kata Zulfikri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News