kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Setuju kebijakan hilirisasi, eksportir kopi minta diperbolehkan ekspor biji kopi


Jumat, 09 Desember 2011 / 12:35 WIB
Setuju kebijakan hilirisasi, eksportir kopi minta diperbolehkan ekspor biji kopi
ILUSTRASI. Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) mewajibkan pengunjung membeli tiket secara online di www.ancol.com.


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can

JAKARTA. Eksportir biji kopi menyetujui kebijakan hilirisasi pemerintah. Brand Manager PT Indocom Cipta Persada Asnawi Saleh mengatakan, kebijakan hilirisasi ini merupakan ide bagus untuk keberlangsung industri dalam negeri.

Namun, dia mengatakan, kebijakan hilirisasi ini tidak dibarengi dengan pelarangan ekspor bahan mentah. Asnawi berharap, pemerintah tetap mengizinkan ekspor biji kopi.

Dia beralasan banyak petani kopi yang mengandalkan pasar ekspor sebagai ujung pemasaran hasil produksi. "Karena ekspor kopi melibatkan jaringan pemasok yang sangat rumit," katanya, Jumat (9/12).

Indocom sendiri berniat membangun pabrik kopi bubuk dan instan bagi pasar ekspor dan domestik. Namu, rencana perusahaan berbasis produksi di Lampung dan Surabaya itu tergantung induk usaha.

Hal senada diungkapkan Arabika Manager PT Indo Cafco, Nick Watson. Dia berpendapat, hilirisasi merupakan kebijakan bagus untuk menumbuhkan industri dalam negeri. Namun, perusahaan itu akan tetap fokus pada ekspor biji kopi karena permintaan perdagangan dunia pun masih pada komoditi tersebut. Robusta Manager PT Indo Cafco, Peter McGregor menambahkan, pihaknya akan mengandalkan pasar domestik bila ada pelarangan ekspor biji kopi.

Kementerian Perindustrian telah mengurus aturan tentang penerapan bea keluar bagi kelapa sawit dan kakao. Berikutnya, kementerian itu akan segera mengusulkan kebijakan bea keluar untuk karet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×