kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,10   12,79   1.41%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sharp akan membangun pabrik AC


Selasa, 03 Maret 2015 / 10:51 WIB
Sharp akan membangun pabrik AC
ILUSTRASI. Kode Redeem Free Fire (FF) Hari ini 18 September 2023 Terbaru, Bundle ini Menanti!


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Produsen alat elektronik, PT Sharp Electronics Indonesia akan membangun pabrik air conditioner (AC) di Indonesia pada tahun 2018. Pabrik ini berlokasi Karawang, Jawa Barat.

Fumihiro Irie, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia menjelaskan, saat ini produk AC Sharp yang dijajakan di Indonesia masih impor dari Thailand. Nah, karena melihat permintaan yang tinggi dan pasar AC yang terus membesar, manajemen Sharp ingin bangun pabrik sendiri. 

Meskipun demikian Fumihiro belum memastikan berapa besar nilai investasi yang akan digelontorkan untuk membangun pabrik AC tersebut. "Kami punya lahan di Karawang seluas 31 hektare (ha), baru terpakai 30%. Nanti kalau volume permintaan dirasa cukup, baru kami bikin pabrik AC," ujar Fumihiro, kemarin.

Pembangunan pabrik AC ini juga menguntungkan konsumen. Sebab harga jual AC Sharp bisa lebih murah di tangan konsumen Indonesia. 

Saat ini Sharp memiliki dua pabrik, yaitu di Pulogadung dan Karawang. Pabrik di Pulogadung untuk memproduksi kulkas dengan kapasitas 200.000 unit sebulan, sedangkan pabrik TV dengan kapasitas 50.000 unit per bulan. Pabrik di Karawang memproduksi mesin cuci dengan kapasitas 200.000 unit per bulan.

Tahun depan, semua pabrik akan disatukan di Karawang Jawa Barat. Rencananya, tahun produksi kulkas mulai pindah ke Karawang.

Fumihiro mengklaim, Sharp menguasai pasar kulkas sebesar 25% dan mesin cuci 35%. Adapun pangsa pasar di televisi sebesar 15% dan AC sebesar 20%. Tahun ini Sharp menargetkan penjualan sebesar Rp 700 miliar per bulan.

Untuk meningkatkan pangsa pasar dan mengejar target penjualan, manajemen Sharp berencana mengeluarkan varian baru. Hanya saja Fumihiro belum memerincinya.

Saat ini bahan baku untuk memproduksi televisi, kulkas dan AC sebanyak 40%  masih didatangkan dari impor. Nah ke depan Sharp ingin meningkatkan kandungan dalam negeri (TKDN) .

Sebagai catatan, Kementerian Perindustrian memperkirakan investasi elektronik di 2015 diperkirakan mencapai Rp 24,9 triliun. Sementara perkiraan realisasi investasi di sektor ini sepanjang tahun lalu sekitar Rp 23,8 triliun, naik dari tahun 2013 yang sebesar Rp 21,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×