kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Shell Berambisi Jadi Perusahaan Energi dengan Net-Zero Emission di 2050


Rabu, 29 Juni 2022 / 07:19 WIB
Shell Berambisi Jadi Perusahaan Energi dengan Net-Zero Emission di 2050
ILUSTRASI. Shell


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Shell memantapkan niat untuk menekan emisi karbon. Perusahaan minyak dan gas (migas) global itu berambisi untuk menjadi perusahaan energi dengan net-zero emission di tahun 2050.

Chief Economist Shell International Mallika Ishwaran mengatakan, Shell berencana memanfaatkan pendapatan yang diperoleh untuk berinvestasi pada hal-hal yang bisa mendukung pencapaian target NZE perusahaan.

“Target akan dikejar secara bertahap dan dimonitor setiap tahunnya,” ujar Malika dalam acara media gathering di Jakarta, Selasa (28/6).

Di Indonesia, komitmen Shell dalam mengejar target NZE telah membuahkan sejumlah inisiatif, salah satunya yakni inisiatif untuk menghadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Baca Juga: Per Juni 2022, SPBU Shell Sudah Mencapai Lebih dari 180

Saat ini, Shell telah menyediakan fasilitas pengisian daya untuk kendaraan listrik, Shell Recharge, di 3 (tiga) SPBU Shell di Pluit, Antasari dan Jagorawi.

Contoh inisiatif lainnya, Shell juga memasang panel surya di 7 (tujuh) lokasi SPBU Shell, yakni di Kertajaya, Surabaya; Alam Sutera, Gading Serpong, dan Graha Raya, Tangerang; Soleh Iskandar dan Tol Jagorawi, Bogor; serta Pluit Selatan, Jakarta.

Panel surya yang terpasang mampu menghasilkan 212 MWh energi listrik per tahun dan membantu penurunan emisi karbon sebanyak 116 ton emisi CO2.

Dari sisi produk, Shell Indonesia juga menghadirkan produk bahan bakar premium terbaru pada tahun 2021 lalu, yakni Shell V-Power Nitro+ yang telah memenuhi standar Euro 4. Selain itu, untuk mesin diesel, Shell juga menghadirkan Shell V-Power Diesel yang memiliki kandungan sulfur 10 ppm, salah satu elemen standar emisi Euro 5, yang lebih ramah lingkungan.

Sederet inisiatif lainnya yang juga dilakukan bermacam mulai dari menekan emisi karbon pabrik, memperkenalkan program inisiatif pengelolaan sampah terpadu berbasis komunitas di desa-desa, menyediakan dropbox (tempat pembuangan) sampah botol plastik di SPBU, dan masih banyak lagi.

Gandeng Pemangku Kepentingan

Malika percaya, upaya untuk mengejar NZE memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Untuk itu, Shell telah merilis beberapa pemodelan skenario yang menjadi referensi untuk banyak negara, seperti Singapura, Tiongkok, India, Afrika, Jerman, dan negara-negara lain di Eropa.

Melalui pemodelan yang dinamakan dengan Scenarios Sketch itu, Shell menyampaikan sejumlah rekomendasi dalam rangka menekan emisi.

Baca Juga: Divestasi 35% Hak Partisipasi Shell Mandek, Proyek Blok Masela Masih Pembebasan Lahan

Dalam Scenarios Sketch untuk Singapura misalnya, Shell merekomendasikan penerapan sistem energi terbarukan seperti pergeseran ke bahan bakar baru dengan gas alam cair untuk transportasi kapal ataupun pesawat serta menerapkan hidrogen untuk bahan bakar pada kedua sektor.

Rekomendasi tersebut dilatarbelakangi oleh tren permintaan dari pelanggan besar Singapura yang tengah mengeksplorasi sistem transmisi energi menuju netralitas karbon.

Untuk Indonesia, Shell juga tengah mengembangkan Scenarios Sketch Indonesia untuk membantu menemukan peta jalan (pathway) paling efektif untuk mewujudkan target Indonesia dalam mencapai di tahun 2060.

“Proses pengembangan skenario ini ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan asosiasi,” ujar Malika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×