kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Shopee Terpopuler di Indonesia 2025, Lewati Tokopedia, TikTok Shop Penantang Utama


Selasa, 12 Agustus 2025 / 04:10 WIB
Shopee Terpopuler di Indonesia 2025, Lewati Tokopedia, TikTok Shop Penantang Utama
ILUSTRASI. Shopee Terpopuler di Indonesia 2025, Lewati Tokopedia, TikTok Shop Penantang Utama


Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Belanja online di marketplace sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Marketplace yang paling laris di Indonesia tahun 2025 adalah Shopee. Shopee mengalahkan kompetitornya seperti Tokopedia yang didukung oleh Gojek dan Blibli milik kelompok usaha Djarum.

Platform belanja online yang berada dalam naungan Sea Group, Shopee, menjadi marketplace yang paling sering diakses di Indonesia. Hal ini terungkap dalam survei terbaru berjudul "Survei Penetrasi Internet dan Perilaku Pengugnaan Internet 2025" yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) baru-baru ini.

Survei ini melibatkan sekitar 8.700 responden di 38 provinsi di Tanah Air. Dari survei ini, diketahui bahwa Shopee memiliki pangsa akses pengguna sebesar 53,22% dari total responden, naik dari 41,65% di tahun 2024.

Kemudian di bawah Shopee, ada TikTok Shop, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Facebook Marketplace yang masing-masing memiliki panga akses pengguna sebesar 27,37%, 9,57%, 9,09%, 0,29%, dan 0,25% sepanjang 2025 ini.

Baca Juga: Inilah Saham Di BEI yang Masuk Indeks MSCI Agustus 2025, Cek yang Layak Beli!

Tahun lalu, kelima marketplace ini masing-masing memiliki pangsa akses pengguna mencapai 12,20%, 9,40%, 17,54%, 0,36%, dan 0%. Selain menjadi marketplace yang paling sering diakses di Indonesia, Shopee juga menjadi platform belanja online yang digunakan lintas demografi.

Dari total responden laki-laki yang disurvei APJII, 54,03% memilih Shopee ketika mereka ingin belanja daring. Begitu pula responden perempuan, di mana 52,39 memilih Shopee untuk online shopping.

Di bawah Shopee, pengguna laki-laki dan perempuan kompak memilih TikTok Shop menjadi marketplace andalan, diikuti dengan Tokopedia. Besarannya adalah 23,50% dan 31,05% untuk laki-laki dan perempuan di TikTok Shop, serta 11,60% dan 7,65% untuk laki-laki dan perempuan di Tokopedia.

Tonton: Diprotes Pelaku Usaha, LMKN Akan Revisi Tarif Royalti Musik

Jadi favorit berbagai generasi

APJII juga melihat kebiasaan responden berbelanja berdasarkan generasi. Di sini, Shopee dipilih sebagai platform belanja "jagoan" para Gen Z (52,97%), Milenial (52,85%), Gen X (54,24%), Baby Boomers (55,25%), dan Pre Boomers (100%).

Berdasarkan data APJII, Gen Z adalah pengguna yang saat ini berusia 12-28 tahun, Milenial 29-44 tahun, Gen X 45-60 tahun, Baby Boomers 61-79 tahun, dan Pre Boomers 80 tahun ke atas.

Kemudian, APJII juga menelusuri intensitas masyarakat Indonesia bertransaksi secara daring. Mayoritas responsen, sekitar 30,34%, mengaku melakukan transaksi secara online beberapa kali dalam sebulan.

Sebanyak 63,35% responden juga mengaku bahwa mereka mengeluarkan biaya sekitar Rp 100.000 - Rp 500.000 setiap bulan untuk bertransaksi online. Kemudian sekitar 73,70% responden memilih untuk menyelesaikan transaksi online secara "Cash on Delivery" (COD) alias bayar di tempat, bukan membayar lewat transfer bank, cicilan, kartu kredit, dan lain sebagainya.

Nah, dalam berbelanja online, sebagian besar responden APJII (43,74%) mengatakan mereka membeli perlengkapan pakaian dan aksesoris.

Sebagian besar responden juga mengaku mereka memilih belanja daring karena harga produk yang ditawarkan lebih murah (30,06%) dan ada promo atau diskon pengiriman (29,05%).

Kendati lebih banyak yang melakukan transaksi online, APJII juga melihat masih ada orang yang tidak suka metode belanja seperti ini. Alasan utamanya, yang berasal dari 38,72% responden, adalah karena belanja di toko fisik lebih nyaman.

Jumlah responden yang mengaku lebih nyaman berbelanja di toko fisik ini lebih rendah dari angka 2024 lalu yang berkisar 53,97%.

Adapun survei ini melibatkan masyarakat yang minimal berusia 13 tahun dan dilakukan pada periode 10 April - 16 Juli 2025. Selain perilaku pengguna terhadap marketplace di Indonesia, survei ini juga mencatat angka pengguna internet Indonesia, data mengenai pelanggan seluler, perilaku mengenai transaksi digital dan konten kecerdasan buatan (AI), dan masih banyak lagi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Shopee Raja Marketplace di Indonesia, TikTok Shop Kedua", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2025/08/08/15580527/shopee-raja-marketplace-di-indonesia-tiktok-shop-kedua?page=all#page2.

Tonton: Tekanan Eropa Terhadap Rusia Menguat Jelang Pertemuan Putin dan Trump

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×