Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BISI International Tbk (BISI) siap melakukan ekspansi tahun ini. Emiten ini menganggarkan belanja modal Rp 60 miliar di tahun 2021.
Dirketur Utama BISI International Jemmy Adi Putra mengatakan, seiring pertumbuhan ekonomi tahun ini BISI membidik pertumbuhan penjualan lebih dari 20% dibandingkan realisasi 2020.
Optimisme tersebut berangkat dari pertimbangan nilai tukar dollar yang relatif stabil dan musim tanam yang diperkirakan normal tahun ini. Ini merujuk pada kebijakan pemerintah di bidang padi dan jagung tetap mendukung petani dalam hal kontrol impor, harga dasar, subsidi pupuk, pembangunan waduk dan jaringan irigasinya, serta semakin berkembangnya produk baru yang diluncurkan tahun 2020.
Baca Juga: Simak saham-saham yang masuk daftar efek transaksi margin Februari 2021
Memanfaatkan momentum itu, BISI berencana meningkatkan distribusi melalui jaringan canvaser ke kios-kios di kecamatan khususnya Jawa dan Bali. Kemudian, kerja sama dengan pengusaha yang memiliki ekosistem agribisnis, seperti start up di bidang pertanian.
Selanjutnya, BISI juga akan mengenalkan produk baru di daerah kompetitor untuk mengambil market share dan tetap melakukan pengetatan biaya operasional.
Untuk memuluskan rencana itu, Jemmy bilang, BISI siap melakukan ekspansi. "Ekspansi jaringan distribusi dengan menambah canvaser sebanyak 105 unit mobil sehingga total 150 unit untuk meningkatkan distribusi di Jawa dan Bali," ujarnya kepada kontan.co.id, Sabtu (27/2).
BISI menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 60 miliar di tahun ini. Kata Jemmy, dana belanja modal tersebut seluruhnya menggunakan kas internal.
"Capex tahun ini Rp 42 miliar dan capex carry over tahun lalu Rp 18 miliar," rincinya.
Selain untuk menambah armada, belanja modal tersebut juga akan digunakan untuk menambah peralatan Lab Biotech, menambah kapasitas produksi pestisida, dan maintenance.
Selanjutnya: BISI International (BISI) perkirakan penjualan tahun 2020 turun 15%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News