Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen Tolak Angin, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berupaya meningkatkan kinerja ekspor dengan memperluas pasar internasional ke negara tujuan baru. SIDO kini menyasar wilayah Indochina dan negara-negara lainnya di kawasan Afrika.
Direktur Sido Muncul Budiyanto mengatakan, kinerja ekspor SIDO hingga semester I-2025 berhasil tumbuh 17% year on year (YoY), dengan kontribusi mencapai 10% dari total penjualan, yang juga mencerminkan pertumbuhan dari posisi pada tahun 2024 yang hanya 7%.
Dengan demikian, hadirnya SIDO ke sejumlah negara ekspor baru serta peluncuran produk-produk anyar ke pasar internasional diharapkan dapat mendorong laju bisnis Sido Muncul ke depan.
“Penjualan ekspor diharapkan bisa lebih meningkat lagi dan berkontribusi lebih besar terhadap total penjualan SIDO,” ungkap Budiyanto, dalam Paparan Publik Virtual, Kamis (11/9).
Baca Juga: Kejar Penjualan Naik 5% di 2025, Sido Muncul Rilis Produk & Sasar Pasar Ekspor Baru
Dia menerangkan, bisnis ekspor SIDO terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Saat ini SIDO sudah hadir di 30 negara dengan tiga negara tujuan utama, meliputi Malaysia, Filipina, serta Nigeria.
Saat ini, Malaysia memberikan kontribusi sebesar 4% dari total penjualan ekspor dengan produk Kukubima dan Tolak Angin. Sementara Filipina dan Nigeria, masing-masing memiliki kontribusi porsi 1%-2%.
Manajemen Sido Muncul juga memiliki ambisi untuk meningkatkan porsi pasar ekspor. SIDO berharap kontribusi penjualan ekspor dapat mencapai 15%-17% dari total penjualan dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
“Dalam lima tahun ke depan kami berharap dapat mencapai 15%-17% kontribusi dengan penetrasi ke negara-negara baru dan juga peluncuran produk baru ke negara ekspor,” terangnya.
Kinerja SIDO selama periode Januari-Juni 2025 mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi tersebut disebabkan oleh pelemahan konsumsi rumah tangga serta kondisi makroekonomi yang kurang baik.
Jika diperinci, penjualan bersih SIDO tercatat sebesar Rp 1,83 trliun di semester I-2025, mengalami penurunan 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara laba bersih tercatat sebesar Rp 600 miliar, turun tipis 1% secara tahunan, namun marjin laba bersih meningkat menjadi 33% dari sebelumnya 32% di periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya: Menkeu Purbaya Belum Hitung Dampak Suntikan Dana Rp 200 Triliun ke Himbara
Menarik Dibaca: 8 Cara Mendapatkan Glass Skin ala Korea, Kulit Jadi Sebening Kaca!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News