Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Sierad Produce Tbk (SIPD) mengubah komposisi bisnisnya. Jika semula backbone perusahaan ini di bidang poultry atau peternakan, ke depan akan berubah menjadi makanan olahan. Sebagai langkah awal, Sierad akan menjual asset perusahaan yang berbentuk peternakan.
Setelah menjual peternakan di Lebak, Banten ke Charoen Pokhpand seluas 200 hektare senilai Rp 430 miliar, perusahaan ini dalam waktu dekat juga akan menjual asset peternakan atau commercial farm di Tangerang Selatan. Peternakan ini memiliki kapasitas produksi 100.000 day old chicken (DOC) per hari dengan luas area 11 hektare (ha).
Wakil Direktur Utama Sierad, Eko Putro Sandjojo mengatakan, penjualan asset peternakan dilakukan karena industri ayam terus mengalami tekanan. Akibatnya margin bisnis peternakan menipis menjadi sekitar 8%-15%. Minimnya margin bisnis peternakan terjadi karena harga ayam umur sehari (DOC) yang rendah pada awal tahun.
Selain itu margin harga jual ayam potong juga tipis, bandingkan dengan margin dari penjualan makanan mencapai 40%. "Tren negara maju adalah adanya perubahan perusahaan komoditi menjadi perusahaan makanan. Kami akan mulai kesana karena bisnisnya saat ini tumbuh," kata Eko dalam Rapat Umum Pemegang Saham, Rabu (4/6). Sierad, menurutnya, akan secara bertahap membangun bangun bisnis makanan olahan sehingga porsi bisnis peternakan dan makanan nantinya masing-masing 50%:50% dalam 5 tahun mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News