kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.299   -101,00   -0,62%
  • IDX 7.158   15,27   0,21%
  • KOMPAS100 1.044   2,94   0,28%
  • LQ45 814   1,73   0,21%
  • ISSI 224   0,87   0,39%
  • IDX30 425   1,25   0,30%
  • IDXHIDIV20 505   1,04   0,21%
  • IDX80 117   0,26   0,22%
  • IDXV30 119   0,11   0,09%
  • IDXQ30 139   0,16   0,11%

Sikap AS bisa memperburuk citra CPO Indonesia


Senin, 30 Januari 2012 / 16:57 WIB
Sikap AS bisa memperburuk citra CPO Indonesia
ILUSTRASI. Hasil pertandingan Sevilla vs Barcelona, Blaugrana tumbang di leg pertama


Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) menolak memakai crude palm oil (CPO) untuk biofuel tidak menjadi kekhawatiran khusus bagi pengusaha kelapa sawit. Namun begitu, keputusan AS menolak memakai CPO itu dikhawatirkan memperburuk citra CPO di mata dunia.

Tofan Mahdi, Head of Public Relation PT Astra Agro Lestari TBK (AALI) bilang, penolakan pemakaian CPO oleh AS itu tidak akan mempengaruhi bisnis kelapa sawit di Indonesia. "Namun secara pencitraan, itu cukup berpengaruh," kata Tofan, kemarin (30/1).

Tofan mengaku, kebijakan AS itu juga tidak akan mempengaruhi bisnis kelapa sawit perusahaan. Sebab, "penjualan kami relatif kecil untuk pasar ekspor," kata Tofan.

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki). Namun begitu, ia berharap pemerintah segera mengklarifikasinya. "Harus ada klarifikasi secepatnya," harap Fadhil.

Berdasaran data Gapki, pasar ekspor CPO ke Eropa dan AS hanya 20% dari total ekspor, itupun yang terbesar ke Eropa. Sementara ekspor ke pasar Asia terutama India dan China mendominasi pangsa ekspor hingga 50%, sisanya pasar Afrika, dan Timur Tengah.

"Ekspor CPO kita ke Amerika hanya sekitar 62.000 ton saja," ujar Fadhil. Meskipun masih relatif kecil, namun menurutnya hal itu bisa menjadi kerikil yang menghambat kinerja ekspor CPO Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×