kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.717   24,00   0,14%
  • IDX 8.711   77,93   0,90%
  • KOMPAS100 1.194   10,49   0,89%
  • LQ45 855   7,80   0,92%
  • ISSI 311   3,27   1,06%
  • IDX30 442   1,95   0,44%
  • IDXHIDIV20 513   -0,14   -0,03%
  • IDX80 133   1,33   1,01%
  • IDXV30 141   0,50   0,36%
  • IDXQ30 141   0,33   0,23%

Simak! 10 Daftar Orang Terkaya di Indonesia dan Total Kekayaannya


Minggu, 07 Desember 2025 / 20:11 WIB
Simak! 10 Daftar Orang Terkaya di Indonesia dan Total Kekayaannya
ILUSTRASI. Prajogo Pangestu. Cek daftar 10 orang terkaya di Indonesia per Desember 2025 versi Bloomberg. Prajogo Pangestu puncaki, didukung sektor energi dan petrokimia.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah konglomerat Indonesia kembali mencatatkan lonjakan kekayaan signifikan sepanjang tahun 2025.

Data terbaru dari Bloomberg menunjukkan kekayaan mereka dipengaruhi oleh kinerja bisnis di berbagai sektor, mulai dari energi, manufaktur, perbankan, hingga infrastruktur digital.

Menurut Bloomberg Billionaires Index per 7 Desember 2025, posisi puncak orang terkaya di Indonesia masih ditempati oleh pendiri Grup Barito Pacific, Prajogo Pangestu, dengan total kekayaan mencapai US$ 49,1 miliar.

Jumlah tersebut berada jauh di atas nama Low Tuck Kwong yang berada di peringkat kedua dengan total kekayaan US$ 24,6 miliar.

Baca Juga: Prajogo Pangestu Kembali ke Puncak Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia (Juli 2025)

Berikut daftar 10 orang terkaya di Indonesia:

1. Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu merupakan pendiri dan pemilik Barito Pacific, perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia. Bisnis yang berbasis di Jakarta ini memiliki aset pembangkit listrik dan produksi plastik, serta mencatat pendapatan sebesar US$ 2,4 miliar pada 2024.

Grup tersebut juga membawahi sejumlah entitas tercatat lainnya, termasuk PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

Pengusaha kelahiran Bengkayang, Kalimantan Barat ini kini memiliki kekayaan senilai US$ 49,1 miliar, mengalami kenaikan 65,2% secara year to date (ytd), atau bertambah sekitar US$ 19,4 miliar sejak awal 2025.

Menurut laporan Bloomberg, kekayaan Prajogo berasal dari kepemilikan 71% atas saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Ia juga memiliki 22% saham di BREN, melalui Green Era Energy, sebuah perusahaan holding milik putra dan putrinya.

Selain itu, Prajogo memiliki 5% saham TPIA secara langsung, menurut laporan perusahaan November 2025, serta mengendalikan 84% saham PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN).

Baca Juga: Prajogo Pangestu Kembali Jadi Orang Terkaya di Indonesia Usai CDIA Melantai di BEI

2. Low Tuck Kwong

Low Tuck Kwong adalah pendiri PT Bayan Resources Tbk (BYAN), produsen batubara sekaligus operator pelabuhan di Indonesia. Pria yang menempati peringkat ke-104 dalam daftar orang terkaya dunia ini juga menjadi pemegang saham terbesar Metis Energy, perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Singapura.

Saat ini, total kekayaan Low tercatat sebesar US$ 24,6 miliar, mengalami penurunan 11,8% atau sekitar US$ 3,29 miliar secara ytd.

Sebagian besar kekayaannya berasal dari kepemilikan saham di BYAN. Ia mengendalikan 62% saham, baik secara langsung maupun melalui anak-anaknya, menurut laporan Bursa Efek Indonesia per Agustus 2025.

Selain itu, Low memiliki 78% saham Metis Energy, yang dipegang secara langsung maupun melalui perusahaan holding milik keluarga, menurut laporan tahunan perusahaan tahun 2024.

Baca Juga: Taipan Malaysia Robert Kuok Rayakan Ultah ke-102, Masih Aktif di Dunia Bisnis

3. Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto adalah pendiri Royal Golden Eagle, sebuah konglomerasi manufaktur yang memiliki aset lebih dari US$ 40 miliar.

Grup yang berbasis di Singapura tersebut memiliki perkebunan kelapa sawit dan kehutanan, fasilitas gas alam, serta pabrik tekstil. Kantor keluarga Tanoto, Pacific Eagle, memiliki properti yang tersebar di London, Singapura, Shanghai, dan Munchen.

Hingga saat ini, total kekayaan Sukanto Tanoto tercatat sebesar US$21,3 miliar, meningkat sekitar US$ 946 juta atau 4,6% sejak awal tahun 2025.

4. Budi Hartono

Budi Hartono bersama saudaranya, Michael Hartono, merupakan pemilik Djarum Group, produsen yang memproduksi sekitar 14% dari total rokok di Indonesia. Kedua bersaudara ini juga menjadi pemegang saham terbesar di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Kekayaan Budi Hartono dilaporkan mencapai US$ 19,7 miliar, mengalami penurunan sebesar 12,5% atau sekitar US$ 2,83 miliar sejak awal tahun 2025.

5. Michael Hartono

Posisi ke- 5 dalam daftar orang terkaya di Indonesia ialah Michael Hartono. Total capaian kekayaan Michael mencapai US$ 18,1 miliar. Perolehan tersebut menguap US$ 2,84 miliar dibandingkan posisi awal tahun 2025.

Kekayaan Michael berasal dari bisnis yang diwariskan oleh ayahnya dan dikendalikan melalui dua perusahaan holding tertutup di Indonesia. Aset terbesarnya dimiliki melalui 49% kepemilikan di PT Dwimuria Investama Andalan. 

Melalui perusahaan holding itu, ia memiliki 28% saham di BBCA, bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, menurut laporan Bursa Efek Indonesia pada Agustus 2025. 

Selain itu, Michael juga memiliki 32% saham di PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), operator menara telekomunikasi, melalui PT Sapta Adhikari Investama, serta 33% saham di PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), perusahaan Jakarta yang mengoperasikan platform e-commerce Blibli, menurut laporan Agustus 2025.

6. Anthoni Salim

Anthoni Salim adalah chairman Salim Group, sebuah perusahaan konglomerasi di Indonesia. Grup yang berbasis di Jakarta tersebut memiliki kepemilikan di perusahaan tambang PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Kepemilikan lainnya mencakup First Pacific, Gallant Venture, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET).

Bloomberg melaporkan total kekayaan Anthoni Salim mencapai US$ 16 miliar, melonjak US$ 3,12 miliar atau setara 24,3% sejak awal tahun 2025.

Sebagian besar kekayaan Anthoni Salim berasal dari kepemilikannya di berbagai bisnis yang diperdagangkan secara publik. Di antaranya adalah perusahaan investasi First Pacific yang berbasis di Hong Kong dan DNET, yang berfokus pada industri konsumer dan ritel di Indonesia.

Aset terbesar Salim adalah kepemilikannya di AMMN, melalui PT Sumber Gemilang dan PT Pesona Sukses. Ia memiliki 24% saham di PT Sumber Gemilang Persada, yang memegang 32% saham AMMN. Ia juga memiliki 100% saham PT Pesona Sukses, yang memegang 6% saham Amman.

Salim juga mengendalikan 42% saham First Pacific, yang memiliki kepemilikan di INDF. Kepemilikan ini dimiliki Salim secara langsung maupun melalui perusahaan-perusahaan holding.

Tak hanya itu, Anthoni tercatat memiliki 45% saham DNET, yang investasinya mencakup Indomaret, operator minimarket di Indonesia, serta Fast Food Indonesia, yang memegang hak eksklusif untuk mengoperasikan restoran KFC.

Aset publik Salim lainnya meliputi 73% saham Gallant Venture, yang mengembangkan kawasan industri dan resor di Indonesia, 26% saham Bumi Resources, serta 26% kepemilikan di BINA.

7. Dato Sri Tahir 

Dato Sri Tahir adalah pendiri dan chairman Mayapada Group, konglomerasi yang berbasis di Jakarta ini bergerak di sektor kesehatan, perbankan, properti, dan media.

Tahir tercatat memiliki total kekayaan sebesar US$ 14,1 miliar, melonjak US$ 12 miliar atau sekitar 567,1% sejak awal tahun 2025.

Sebagian besar kekayaan Tahir berasal dari kepemilikannya di PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ), yang juga dikenal sebagai Mayapada Hospital.

Tahir mengempit 62% saham Mayapada Hospital secara langsung, serta melalui dua anaknya dan kendaraan investasi Surya Cipta dan Wing Harvest, menurut laporan pada September 2025. Ia juga memiliki 71% saham Bank Mayapada, 86% saham Maha Properti Indonesia, dan 12% saham Sona Topas Tourism Industry, dalam laporan pemegang saham perusahaan per Agustus 2025. Semua unit ini berada di bawah Mayapada Group milik Tahir.

Tahir juga memiliki 89% saham perusahaan investasi properti yang terdaftar di Singapura, MYP, menurut laporan tahunan 2024. Selain itu, ia juga mengempit 20% saham Sompo Insurance Indonesia dan 16% saham Zurich Topas Life. 

8. Haryanto Tjiptodihardjo 

Haryanto Tjiptodihardjo merupakan direktur utama dari PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), perusahaan publik Indonesia yang bergerak sebagai produsen dan distributor utama bahan bangunan serta produk berbasis plastik. 

Haryanto memiliki total kekayaan mencapai US$ 10,9 miliar. Kekayaannya tersebut melonjak hingga 862% sejak awal tahun atau setara US$ 9,73 miliar.

Sebagian besar kekayaan Haryanto berasal dari kepemilikannya di IMPC. Ia memiliki 85% saham perusahaan secara langsung, melalui kendaraan holding Harimas Tunggal Perkasa, Tunggal Jaya Investama, dan bersama putranya, Phillip Tjipto, menurut laporan pemegang saham Oktober 2025 dan laporan tahunan 2024.

9. Otto Toto Sugiri

Otto Toto Sugiri merupakan salah satu pendiri sekaligus direktur utama PT DCI Indonesia Tbk (DCII), penyedia layanan pusat data terbesar di Indonesia. Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini memiliki tujuh pusat data di tiga kota dan membukukan pendapatan sebesar Rp 1,8 triliun pada tahun 2024. 

Otto tercatat memiliki total kekayaan mencapai US$ 10,6 miliar per awal Desember 2025. Ini melonjak hingga 427,9% atau sekitar US$ 8,59 miliar sejak awal tahun 2025.

Sebagian besar kekayaan Otto berasal dari kepemilikannya di DCII, dengan kepemilikan 30% saham DCII secara langsung, menurut laporan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada November 2025.

10. Marina Budiman

Marina Budiman menempati posisi ke 10 dalam daftar orang terkaya di Tanah Air. Satu-satunya wanita di daftar top konglomerat asal Indonesia itu merupakan salah satu pendiri sekaligus komisaris utama DCII.

Marina tercatat memiliki harta kekayaan mencapai US$ 7,81 miliar, melonjak 441% secara tahun berjalan. Sebagian besar kekayaan Marina berasal dari kepemilikannya di DCII. Dalam laporan BEI, Marina tercatat memiliki 23% saham DCII secara langsung.

Selanjutnya: LPS Likuidasi Empat Bank hingga November 2025, Pastikan Dana Cukup

Menarik Dibaca: Kehabisan Gaji Pasca PHK? Ini Solusi Finansial tanpa Stres dan Tetap Stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×