kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Simak capaian dan target bisnis Perusahaan Gas Negara (PGAS) di masa mendatang


Jumat, 15 Mei 2020 / 19:46 WIB
Simak capaian dan target bisnis Perusahaan Gas Negara (PGAS) di masa mendatang
ILUSTRASI. Petugas PT PGN, Tbk. ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat (15/5). Emiten berkode saham PGAS ini pun akan berkomitmen terus mengembangkan infrastruktur dan memperluas utilisasi gas bumi nasional.

Dalam siaran pers yang diterima Kontan, Sekretaris Perusahaan PGAS Rachmat Hutama mengatakan, saat ini PGAS memiliki lini bisnis pipanisasi gas, Compressed Natural Gas (CNG), dan Liquified Natural Gas (LNG).

Baca Juga: Asaki berharap Dirut baru PGAS bisa wujudkan harga gas industri US$ 6 per MMBTU

Dari sisi kinerja operasional, sektor hulu PGAS menorehkan catatan lifting minyak dan gas bumi sebesar 28.293 BOEPD, sedangkan pengelolaan bisnis hilir meliputi niaga gas sebesar 990 BBTUD, transmisi gas sebanyak 2.046 MMSCFD, dan bisnis hilir lainnya sebesar 228 BBTUD.

Realisasi volume transmisi dipengaruhi oleh penurunan volume Pertagas dan penghentian penyaluran gas oleh PCML melalui pipa Kalimantan Jawa Gas (KJG) pada September 2019. “Sementara itu, realisasi lifting lebih rendah dari tahun 2018 karena dipengaruhi oleh berakhirnya dua blok upstream yaitu SES dan Sanga-Sanga,” ujar dia melalui keterangan tertulis, Jumat (15/5).

Selama tahun 2019, PGAS berhasil meningkatkan volume distribusi gas sebanyak 3% dari 960 BBTUD di tahun 2018 enjadi 990 BBTUD di tahun 2019. Sedangkan untuk transmisi gas, PGAS menyalurkan volume sebesar 2.046 MMSCFD.

Peningkatan operasi bisnis tersebut tak lepas dari ekspansi pelayanan yang digarap PGAS. Hingga tahun lalu, jumlah pelanggan distribusi gas mencapai 397.474 atau naik dari posisi 325.917 di tahun 2018. Di tahun lalu, PGAS berhasil menambah panjang infrastruktur pipa dengan total kurang lebih 10.169 kilometer dengan penambahan pipa sepanjang kurang lebih 253 kilometer.

Baca Juga: PGN berganti pengurus, begini tanggapan asosiasi kimia dasar anorganik Indonesia

Rachmat menegaskan, PGAS telah merencanakan pengembangan infrastruktur gas di tahun 2020 yang ditarget mencapai 186 kilometer untuk distribusi yang terbagi atas 63 kilometer di Pulau Jawa dan 123 kilometer di Sumatera.

“Untuk penguatan pelayanan tersebut, kami juga terus melakukan pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur. Lebih dari 90% jaringan pipa gas PGAS dijamin mempunyai kualitas baik hingga masa 30 tahun,” papar dia.

Terkait ekspansi layanan konsumen, Rachmat meyakini PGAS bisa menjangkau target yang telah ditetapkan. Apalagi, sejauh ini PGAS memiliki portofolio sumber daya manusia yang mumpuni di bidang gas.

Tak hanya itu, mengingat adanya tantangan demografi, Rachmat menyampaikan bahwa selain berkualitas, SDM yang dimiliki PGAS juga ditopang generasi milenial yang saat ini berjumlah mayoritas. “Dengan begitu, inovasi layanan, pengembangan produk, serta invensi yang sesuai dengan tantangan zaman akan bisa diatasi PGAS,” tambah dia.

Baca Juga: Target pengurus baru PGAS: Realisasikan harga gas industri dan perbaikan kinerja

Ke depan, PGAS akan memperluas utilisasi gas bumi melalui pembangunan infrastruktur pemanfaatan gas bumi seperti proyek LNG Teluk Lamong Jawa Timur, Jargas Rumah Tangga, penyediaan infrasrtuktur minyak bumi dan pipa transmisi Rokan, gasifikasi Kilang Minyak Pertamina, serta gasifikasi PLTD di 52 lokasi pembangkit listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Hal ini dilaksanakan agar dapat meningkatkan pengembangan gas bumi di wilayah baru dalam rangka pemerataan akses sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Terminal LNG Teluk Lamong ditargetkan dapat mengatasi defisit suplai gas di Jawa Timur sebesar 30 BBTUD dan membuka peluang penyaluran LNG Ritel sebesar 10 BBTUD, serta mendorong pengembangan bisnis LNG trading di pasar internasional.

“Progress-nya sudah mulai fase uji coba. Kemudian untuk jargas rumah tangga dengan dana APBN sudah proses konstruksi di 30 kabupaten/kota di luar Pulau Jawa dari target awal akan dibangun di 49 kabupaten/kota,” jelas Rachmat.

Baca Juga: Menteri BUMN tunjuk Suko Hartono sebagai Direktur Utama PGN

Ia juga mengungkapkan, kinerja operasional dan keuangan PGAS di tahun 2020 saat ini terdampak oleh wabah Corona. Pada pembangunan infrastruktur, terdapat kendala pada keterbatasan pengadaan material dan ruang gerak petugas. Namun, ia menegaskan bahwa pembangunan proyek-proyek strategis tetap berjalan dengan optimal.

“Dalam 5 tahun ke depan, kami merencanakan target strategis untuk pemenuhan energi bagi 4 juta jargas rumah tangga, serta peningkatan pengelolaan niaga gas bumi mencapai 1.800 BBTUD di domestik dan 600 BBTUD dari global LNG trading,” kata Rachmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×