kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,87   8,56   0.94%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak, Ini Beberapa Strategi untuk Pensiunkan PLTU


Selasa, 11 Oktober 2022 / 20:50 WIB
Simak, Ini Beberapa Strategi untuk Pensiunkan PLTU
ILUSTRASI. Ada sejumlah strategi pemensiunan pembangkit listrik bertenaga batubara (PLTU)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institute for Essential Services Reform (IESR) menjelaskan ada sejumlah strategi pemensiunan pembangkit listrik bertenaga batubara (PLTU) yakni melakukan retrofit, penggunaan kembali (re-purpose) komponen yang ada, hingga menggantikan bahan bakar menggunakan biomassa. 

Raditya Yudha Wiranegara, Senior Researcher IESR menjelaskan kalau pensiun memang jelas akan dihentikan operasinya. Namun, sembari menunggu PLTU ini dipensiunkan ada beberapa alternatif penggunaannya PLTU tersebut dengan utilisasi lebih rendah. 

“Salah satunya dengan operasi fleksibel,” jelasnya dalam Indonesia Sustainable Energy Week 2022, Selasa (11/10). 

Baca Juga: Hasil Kajian IESR: Ada 12 PLTU yang Bisa Dipensiunkan pada 2022-2023, Ini Daftarnya

Operasi fleksibel PLTU adalah langkah sementara untuk memodifikasi (retrofit) pembangkit batubara. Hal ini akan menggeser peran PLTU yang semula murni sebagai pembangkit beban dasar/baseload  menjadi dapat menyesuaikan intermitensi energi terbarukan sehingga membantu kestabilan jaringan listrik. Opsi ini dapat diterapkan sebelum akhirnya PLTU dihentikan permanen. 

PLTU fleksibel ini nantinya akan dihentikan setelah pasokan energi terbarukan dapat memenuhi permintaan dan intermitensi dapat diatasi dengan opsi lain. 

Raditya menjelaskan lebih lanjut, operasi fleksibel menurut beberapa  studi di India bisa saja tanpa harus melakukan retrofit. Namun di negara lain seperti di Jerman, PLTU yang lebih tua harus dilakukan retrofit. 

Selain memodifikasi, ada pendekatan lain yang bisa dilakukan sambil menunggu PLTU masuk pada penghentian operasinya yakni dengan pemanfaatan (re-purpose) bagian-bagian tertentu dari pembangkit. 

“Misalnya untuk thermal energy storage ada beberapa bagian di re-purpose, steam turbine bisa dipertahankan dan transmisinya dari PLTU. Jadi hanya boiler saja di take out atau decomission dan diganti dengan storage,” paparnya. 

Baca Juga: Butuh Investasi US$ 1 Triliun untuk Capai Target Nol Emisi Karbon di Indonesia

Pendekatan lain yang bisa dilaksanakan ialah dengan menggantikan bahan bakar (fuel), misalnya yang paling dekat menggunakan biomassa. 

Namun, pemanfaatan biomassa masih dipertanyakan keberlanjutan pasokan bahan bakunya karena menggunakan tanaman dan pohon dari hutan. Khawatir dalam prosesnya ada permasalahan lahan, akan ada kompetisi pemanfaatan lain dari lahan yang digunakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×