Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Adapun pada tahun 2019 kemarin, pendapatan BUMI masih berada di level US$ 1,11 miliar sedangkan laba bersihnya kembali turun menjadi US$ 6,84 juta.
Sementara itu, dari sisi operasional, produksi batubara BUMI tercatat sebesar 81 juta ton pada tahun 2015 dan naik menjadi 86 juta ton di tahun berikutnya. Masuk di tahun 2017, BUMI mengalami penurunan produksi batubara menjadi 84 juta ton dan berlanjut di tahun 2018 menjadi 80 juta ton. Produksi batubara BUMI kembali melonjak jadi 87 juta ton pada tahun 2019
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava berpendapat, secara umum kinerja BUMI lebih banyak dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti volume penjualan batubara, harga jual rata-rata batubara, hingga harga minyak.
Baca Juga: Ini penyebab melemahnya kinerja keuangan Bumi Resources (BUMI)
Selain itu, tak bisa dipungkiri upaya BUMI dalam mengelola dan melunasi utang juga berpengaruh besar terhadap kinerja perusahaan ini.
Dileep menyebut, hingga awal tahun ini BUMI telah membayar pokok dan kupon utang tranche A sebesar US$ 313 juta. Jumlah tersebut melampaui target pembayaran utang tranche A BUMI sejak awal 2018 hingga awal tahun ini sekitar US$ 200 juta hingga US$ 250 juta.
Manajemen BUMI masih akan melanjutkan program restrukturisasi utang untuk lebih menstabilkan kondisi keuangannya. “Jika harga batubara membaik, kami dapat membayar utang lebih cepat sehingga berdampak positif bagi kinerja keuangan BUMI,” ungkap dia, Jumat (5/4) lalu.