kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,91   -17,61   -1.88%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Rencana IPO Anak Usaha Sawit Sumbermas Sarana (SSMS)


Senin, 29 Agustus 2022 / 06:32 WIB
Simak Rencana IPO Anak Usaha Sawit Sumbermas Sarana (SSMS)
ILUSTRASI. Pabrik biogas minyak kelapa sawit PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) yang sedang mempersiapkan anak usahanya untuk IPO


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) masih mempersiapkan anak usahanya, PT Citra Borneo Utama (CBU), untuk menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di tahun ini.

“Untuk IPO PT Citra Borneo Utama masih berjalan dan masih dalam progres sesuai jadwal yang ditentukan,” jelas Sekretaris Perusahaan SSMS, Swasti Kartikaningtyas kepada Kontan.co.id, Jumat (26/8).

Swasti bilang, beberapa waktu lalu manajemen Citra Borneo Utama sudah selesai menggelar mini ekspos bersama regulator pasar modal. Selanjutnya, masih menunggu konfirmasi jadwal kembali.

Sebagai informasi, sebelumnya Direktur Keuangan SSMS Jap Hartono mengatakan, Citra Borneo Utama bakal IPO dengan menggunakan laporan keuangan kuartal I-2022.

Adapun Citra Borneo Utama merupakan perusahaan yang akan diandalkan untuk mengembangkan hilirisasi sawit. Maka itu, SSMS fokus pada program hilirisasi kelapa sawit dengan menjual sebagian besar CPO-nya kepada Citra Borneo Utama.

Sejalan dengan adanya kebijakan ekspor yang kembali dibuka untuk produk turunan sawit membuat manajemen SSMS semakin optimistis dengan kinerja operasional dan finansial perusahaan.

Baca Juga: Sawit Sumbermas Sarana Kaji Rencana Penambahan Kapasitas dengan Bangun Pabrik Baru

Di sepanjang 2022, SSMS menargetkan produksi CPO  tumbuh 6% hingga 10% dibandingkan 2021. Di sepanjang tahun lalu, SSMS mencatatkan produksi CPO sebesar 444.720 metrik ton atau turun 0,77% dibandingkan produksi 2020 yang mencapai 448.185 metrik ton.

Di sisi lain produktivitas CPO juga mengalami penurunan dari 5,4 juta ton per hektare (ha) menjadi 5,0 juta ton per ha.

Hingga akhir tahun 2021, SSMS dan entitas anak mengelola 23 perkebunan kelapa sawit yang semuanya berlokasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dengan luas kebun total 115.649 hektare. Sebanyak 80.148 hektare merupakan lahan perkebunan inti yang telah ditanami oleh tanaman yang menghasilkan (matang) dan 1.088 hektare merupakan lahan perkebunan inti belum menghasilkan, dan 11.448 hektare kebun sawit yang dikelola oleh petani plasma.

Di tahun ini SSMS menganggarkan belanja modal senilai Rp 555 miliar. Memang, setiap tahunnya manajemen Sawit Sumbermas Sarana mengalokasikan capex antara Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar. Sampai dengan kuartal I 2022 telah terserap hingga 60% dari anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan non-planting seperti infrastruktur dan penunjangnya.

Rampungkan tender offer

Sawit Sumbermas Sarana telah merampungkan proses penawaran tender dalam rangka membeli kembali senior notes yang jatuh tempo tahun 2023. Adapun untuk menjalankan aksi korporasinya ini SSMS telah mengantongi fasilitas pembiayaan sindikasi senilai Rp 3,6 triliun.

Adapun kreditur sindikasi ini ialah PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Syariah Indonesia, PT Bank Woori Bersaudara Indonesia 1906 Tbk, PT Jtrust Indonesia Tbk, PT Bank DKI, dan PT Maybank Indonesia Tbk.

Baca Juga: Jatuh Tempo Makin Dekat, Risiko Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Kian Meningkat

Fasilitas sindikasi ini digunakan untuk pelunasan obligasi global yang diterbitkan melalui anak usaha yaitu SSMS Plantation Holding Pte.Ltd. di Singapura senilai US$ 300 juta pada 24 Januari 2018 yang akan jatuh tempo pada Januari 2023.

Swasti mengatakan, fasilitas pembiayaan tersebut akan semakin meningkatkan kinerja SSMS di masa depan. “Sehingga diperkirakan kinerja kami akan lebih optimal,” jelasnya.

Swasti menjelaskan, dari pembiayaan sindikasi tersebut SSMS telah melakukan penawaran melalui tender offer secara sukarela bagi investor yang ingin pembelian dilakukan lebih cepat.

Saat ini telah dilakukan pembayaran yang melalui tender offer sebesar US$ 259.7 juta dari US$ 300 juta atau sebanyak 87% investor telah ikut berpartisipasi pembelian kembali.

“Target kami sisa dari obligasi yang belum bersedia mengikuti tender offer tersebut yaitu sebanyak 13% tetap akan berlaku hingga jatuh tempo, akan kami lakukan pembayaran pada 23 Januari 2023,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×