kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Simak strategi sejumlah perusahaan tambang batubara yang kerek produksi di tahun ini


Selasa, 03 Agustus 2021 / 06:48 WIB
Simak strategi sejumlah perusahaan tambang batubara yang kerek produksi di tahun ini
ILUSTRASI. Suasana penambangan batubara milik PT Bukit Asam (PTBA) di Tanjung Enim, Sumatra Selatan


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga batubara yang masih tinggi membuat sejumlah perusahaan mengerek produksi komoditas si hitam ini. Tak ayal, beberapa perusahaan tambang batubara pun menyiapkan strategi guna mencapai target produksi yang lebih tinggi di tahun 2021. 

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan ada sekitar 100 perusahaan batubara, terdiri dari  perusahaan pemegang kontrak Perjanjian Karya Perusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (IUPK OP) telah mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) untuk memacu kenaikan produksi. 

Revisi RKAB ini sejalan dengan keputusan pemerintah menambah kuota produksi sebesar 75 juta ton untuk ekspor. Alhasil, dengan adanya revisi RKAB ini, maka total produksi yang diharapkan bisa mencapai sebesar 625 juta ton, dari yang sebelumnya hanya 550 juta ton. 

Baca Juga: Laba bersih Harum Energy (HRUM) menyusut 52,7% di semester pertama 2021

PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) sudah buka-bukaan mengenai target produksi batubara setelah merevisi RKAB 2021. GEMS menargetkan produksi sebanyak 39,6 juta ton batubara dari target RKAB semula sebesar 33,4 juta ton.

Sekretaris Perusahaan GEM, Sudin Sudirman mengatakan, kapasitas alat yang tersedia sejak awal sebesar 34 juta ton. "Sehingga penambahan dengan target produksi dibandingkan sebelumnya hanya sekitar 6%, maka dari itu pemenuhan kebutuhan alat dapat disesuaikan dengan target baru yang ditetapkan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (2/8). 

Seiring dengan kenaikan volume produksi, Sudin berharap bahwa harga komoditas batubara bisa terus stabil di sepanjang 2021. Pihaknya optimistis dengan bertambahnya capaian target produksi dapat mencapai kinerja 2021 melampaui pencapaian 2020. 

Setali tiga uang, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga mencanangkan peningkatan produksi batubara di sepanjang tahun ini. Setelah merevisi RKAB 2021, perusahaan pelat merah ini membidik target produksi sebanyak 30 juta ton dari yang sebelumnya 29,5 juta ton. 

Baca Juga: Targetkan jual 3 juta ton batubara, Sumber Global Energy (SGER) pacu ekspor

Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie mengatakan, proyeksi target PTBA tahun ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah faktor cuaca dengan turunnya frekuensi curah hujan yang bisa meningkatkan jam kerja.

"Selain itu, Bukit Asam juga telah melakukan penambahan peralatan berdasarkan kesiapan lahan tambang operasional," jelasnya saat dihubungi terpisah. 

Adapun, pada semester I 2021, Apollonius mengungkapkan PTBA telah merealisasikan produksi batubara mencapai 13,27 juta ton. Menurut perhitungan Kontan.co.id, realisasi produksi PTBA di 6 bulan tahun ini mencapai sekitar 44,23% dari target. 

 

PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga menyatakan peningkatan target produksi yakni tumbuh 30% dari perolehan tahun lalu. Sebelum revisi, HRUM membidik pertumbuhan 25%. 

Melansir laporan Kontan.co.id sebelumnya, Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara menyampaikan, dengan menargetkan produksi batubara di tahun ini, pihaknya akan memperhatikan pencapaian target produksi batubara sekaligus memprioritaskan perolehan marjin operasi.

Upaya ini dilakukan untuk keseimbangan tingkat produksi dengan biaya produksi sehingga terjadi keberlanjutan produksi dalam jangka panjang. 

Di 2021, HRUM menganggarkan US$ 7 juta dari kas internal untuk penambahan properti penambangan batubara, pembelian alat berat serta prasarana tambang batubara, dan pemeliharaan kapal tunda dan tongkang. 

Perusahaan tambang lainnya yang telah menyatakan komitmen untuk mengerek produksi setelah merevisi RKAB adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, BUMI mencanangkan produksi di kisaran 85 juta ton hingga 89 juta ton bersumber dari dua anak usahanya. Perinciannya, dari KPC sebesar 60 juta ton hingga 62 juta ton dan Arutmin sebesar 25 juta ton hingga 27 juta ton. 

Selanjutnya: Kinerja apik, Indika Energy (INDY) kembali raup laba bersih US$ 12 juta di semester I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×