Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen hasil kayu, PT SLJ Global Tbk (SULI) menyiapkan sejumlah strategi untuk menjalankan bisnis di sepanjang 2022. Salah satunya dengan terus berproduksi dalam sekala ekonomis untuk menaikkan nilai produk.
Wakil Presiden Direktur sekaligus Corporate Secretary SULI David mengatakan, perusahaan juga akan berupaya menekan biaya produksi dengan cara meningkatkan produktivitas tenaga kerja, optimalisasi penggunaan bahan, serta otomatisasi mesin-mesin.
Sebagaimana diketahui, kinerja SULI sempat tertekan di tahun 2020 akibat kondisi pandemi. Meski begitu, pada tahun lalu, perusahaan berhasil bangkit dan membalikkan keadaan dengan meraup laba bersih selama tahun 2021.
Sepanjang 2021, SULI meraup laba tahun berjalan sebesar US$ 3,43 juta. Di mana, pada tahun sebelumnya perusahaan ini masih harus menanggung kerugian hingga US$ 21,05 juta.
Baca Juga: SLJ Global (SULI) Optimistis Kinerja di Tahun 2022 Lebih Baik, Ini Penyebabnya
Per Desember 2021, SULI tercatat membukukan peningkatan pendapatan usaha sebesar 35,92% yoy, menjadi US$ 71,39 juta, dari sebelumnya US$ 52,52 juta pada tahun 2020.
Pendapatan usaha SULI selama 2021, masih didominasi oleh pendapatan ekspor yang mencapai US$ 63,73 juta. Sedangkan untuk pendapatan dalam negeri, tercatat sebesar US$ 7,66 juta di sepanjang 2021.
Di tahun ini SULI juga masih akan tetap fokus menggarap pasar ekspor sebagai kontribusi utama pendapatan.
Beberapa strategi yang dijalankan antara lain, terus menjaga hubungan bisnis yang baik dengan pelanggan serta mencari pelanggan luar negeri yang baru.
"Sementara order sekarang (dari negara eksisting) relatif masih cukup banyak, seperti di pasar Amerika, Jepang, dan Korea," ungkap David, dalam Paparan Publik Virtual, Senin (30/5).
Meski permintaan dari negara eksisting masih cukup tinggi, SULI juga kelak akan melakukan pengembangan produk baru guna menggaet negara-negara baru yang belum terjamah sebelumnya. Namun demikian, David tak memerinci lebih lanjut kapan tepatnya rencana penambahan pasar ekspor baru ini akan terealisasi.
"Kami akan buka peluang ke sana melalui pengembangan produk, bagaimana bikin produk bernilai tinggi yang akan menguntungkan perusahaan ada beberapa rencana kami untuk bikin produk baru," tuturnya.
Tak hanya itu, perusahaan juga akan mempercepat proses penjualan aset yang tidak produktif secara selektif. Nantinya, dana dari divestasi aset tersebut akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.
"Kami melakukan sebagian divestasi aset-aset yang tidak begitu produktif akan dipilih secara selektif," ucap dia.
Dengan demikian, SULI pun optimistis dapat meraih kinerja yang lebih baik di tahun 2022 ini. Optimisme tersebut didorong juga oleh harga jual yang terus mengalami kenaikkan sejak tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News