Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela, Ltd. melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas berbagai aspek terkait proyek LNG Abadi Masela.
Dalam pertemuan itu, keduanya melakukan diskusi mendalam perihal gambaran proyek berdasarkan persetujuan Plan of Development (POD)-1 revisi 2, laporan status proyek terkini, kemajuan pengembangan proyek, serta tantangan dan upaya mitigasi yang sedang dilakukan.
Pada momen tersebut Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menggarisbawahi pentingnya monitoring jadwal, pengendalian biaya, dan memastikan daya saing vendor guna menjamin efisiensi penggunaan anggaran proyek.
Baca Juga: SKK Migas Minta Proyek Masela Tuntas Kuartal IV 2029
“SKK Migas tidak hanya akan berperan sebagai pengawas, melainkan akan terlibat secara langsung dalam pelaksanaan proyek setelah Final Investment Decision (FID). Kami akan menjaga kualitas dan integritas proyek ini, sekaligus memastikan bahwa semua tahapan pengembangan Proyek LNG Abadi berjalan sesuai rencana,” kata Dwi dalam keterangan resmi, Rabu (7/2).
Dwi juga menegaskan pentingnya Proyek LNG Abadi dalam konteks transisi energi di Indonesia serta mencapai target produksi gas sebesar 12 BSCFD (miliar standar kaki kubik per hari) pada tahun 2030.
Pihaknya minta semua pihak yang terlibat untuk fokus demi memastikan proyek ini dapat mencapai tahap on-stream pada kuartal IV 2029.
President Director INPEX Masela, Ltd., Kenji Hasegawa, menyampaikan komitmen INPEX Masela, Ltd. untuk menjalankan proyek dengan efisiensi dan mengutamakan prinsip HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) dan kualitas.
"Koordinasi dan komunikasi yang baik dengan SKK Migas sangat penting untuk kesuksesan proyek ini," tambahnya.
Kenji juga mengungkapkan rencana ke depan proyek, INPEX Masela, Ltd. dan mitranya (PT Pertamina Hulu Energi Masela, dan PETRONAS Masela, Sdn.Bhd) akan melanjutkan operasi termasuk beberapa kegiatan di lokasi serta mempersiapkan pekerjaan FEED (Front-End Engineering Design).
Para pihak akan melanjutkan proyek dengan tujuan mencapai FID dan memulai produksi pada tahap awal setelah menyelesaikan persiapan yang diperlukan.
Baca Juga: SKK Migas Mendorong PSN Hulu Migas, Nilai Investasi Capai US$ 45,09 Miliar
Proyek LNG Abadi diperkirakan akan mencapai volume produksi LNG tahunan sebesar 9,5 juta ton dan diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia, Jepang, dan negara-negara Asia lainnya.
Selain itu, harapannya adalah proyek ini akan menyediakan pasokan energi bersih yang stabil dalam jangka panjang. Hal ini diwujudkan melalui optimalisasi sumber daya sehingga pengembangan dapat dilaksanakan secara efisien.
Komponen CCS Proyek juga menjadi elemen penting dalam upaya mencapai tujuan nol emisi CO2 pada tahun 2060 dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah timur Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News