Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) optimistis penemuan minyak dan gas (migas) akan terus meningkat.
Hal ini diungkapkan dalam kegiatan Indonesia Exploration Forum (IEF) yang dilaksanakan oleh SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Indonesia selama 2 hari, tanggal 14 – 15 Oktober 2024 di Surabaya.
Kegiatan IEF 2024 tersebut memperkuat rasa optimis bagi SKK Migas maupun KKKS terkait potensi-potensi penemuan migas dimasa yang akan datang.
Berdasarkan catatan SKK Migas, sejak 2021, tren investasi eksplorasi terus meningkat dari US$ 0,6 miliar setara Rp 9,42 triliun (kurs Rp 15.700), meningkat 50% menjadi US$ 0,9 miliar setara Rp 14,13 triliun di tahun 2023 dan ditargetkan meningkat 100% menjadi US$ 1,8 miliar setara Rp 28,26 triliun di tahun 2024.
Baca Juga: Kementerian ESDM: 3 Tahun Terakhir, Ada 23 Kontrak Migas Baru
Hasilnya adalah sepanjang 2 tahun terakhir, Indonesia mendapatkan banyak temuan migas, termasuk 2 giant discovery Geng North dan Layaran-1 di tahun 2023.
Pada IEF 2024, SKK Migas dan KKKS membuka kunci keberhasilan eksplorasi yang menjadi pembelajaran bersama untuk menggunakan kunci-kunci tersebut sebagai lesson learn dan knowledge sharing guna meningkatkan keberhasilan eksplorasi industri hulu migas dimasa yang akan datang di setiap KKKS.
Tenaga Ahli Komisi Pengawas Menteri ESDM Shinta Damayanti menyampaikan keberhasilan ekpslorasi saat ini adalah hasil kerja 6 tahun yang lalu, dimulai di tahun 2018 dengan kegiatan G&G days, kemudian berlanjut di tahun 2019 hingga 2021 dengan kegiatan data vintage, data quality, basin modelling, updating prospective area dan lainnya.
"Di tahun 2022 muncul new exploration portofolio dan new exploration drilling campaign hingga kemudian di tahun 2023 ditemukan big fish dan giant discoveries," kata Shinta dalam keterangan resmi, Rabu (16/10).
Shinta menambahkan short term milestone seperti data regulation revision, optimization café GGR, play based working group dan lainnya. Kemudian mid term milestone seperti new acquisition in big fish potential area seperti FTG 250 ribu km2, mega survey 2D sepanjang 32.000 km, 11 studi di 20 basin dan lainnya.
Selanjutnya long term milestone dengan big fish discoveries dengan temuan diatas 100 MMBOE seperti Timpan, Manpatu, Hidayah dan lainnya, Giant Discovery temuan diatas 500 MMBOE seperti Geng North dan Layaran-1. Untuk tahun 2024, pemboran dengan target besar ada di Tangkulo-1, Astrea-1, Neb Base-3, Layaran-2, West Beluga-1, GQY-1, Ambar-4, Tedong-1, NK-1, dan lainnya.
Baca Juga: Menteri ESDM akan Cabut Izin Sumur-sumur Nganggur, Ini Tanggapan Pertamina
Semantara itu, Ahmad Najihal Amal VP Exploration Technical Excellence & Coordination Pertamina Hulu Energi menyampaikan strategi Pertamina difokuskan pada kegiatan eksplorasi yang masif dan agresif dengan tiga fokus yaitu proyek offshore seperti Sulawesi Tengah, strategic partnership dengan kolaborasi bersama international oil companies (IOC) dan menetapkan target eksplorasi secara agresif. Ketiga strategi tersebut didukung dengan penyiapan SDM, sistem, data & analitik serta teknologi.
Feriyanto VP Exploration Medco E&P menyampaikan Medco fokus pada cekungan yang sudah terbukti dengan tetap melihat peluang lain untuk tumbuh. Terdapat 3 (tiga) strategi yang dilakukan Medco yaitu strategi eksplorasi, investasi dan operasional yang efisien, serta membangun strategi kemitraan dan kolaborasi dengan pihak lain.
Fuji Koesumadewi, Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGN Saka menyampaikan strategi untuk ke depan meliputi antara lain menjaga produksi, meningkatkan aktifvitas eksplorasi, mengimplementasikan teknologi dan membangun kolaborasi dan kemitraan. Untuk peningkatan eksplorasi PGN Saka melakukan langkah-langkah antara lain akselerasi Komitmen Kerja Pasti (KKP), pemboran sumur eksplorasi, akuisisi data seismik, dan eksplorasi di Timur Indonesia untuk mendapatkan potensi temuan besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News