kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,91   -17,61   -1.88%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas ingin Pertamina eksplorasi di blok terminasi


Senin, 26 Februari 2018 / 16:31 WIB
SKK Migas ingin Pertamina eksplorasi di blok terminasi
ILUSTRASI. Kilang Minyak Pertamina di Senipah


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK MIgas) terus memantau blok-blok terminasi terutama delapan blok terminasi yang akan ditugaskan kepada PT Pertamina (Persero) pada tahun ini. Pasalnya produksi delapan blok terminasi tersebut akan lebih cepat turun karena ada natural decline.

Terlebih lagi Pertamina saat ini juga menjadi operator blok besar seperti Blok Mahakam. 

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabowo Taher mengungkapkan blok-blok terminasi yang diserahkan kepada Pertamina harus segera dikembangkan agar bisa menaikan produksi di blok tersebut.

"Pengelolaan blok eksisting mengalami penurunan pada umumnya, laju penurunan cukup berat untuk dinaikkan, tapi SKK Migas selalu memberikan perhatian khusus ke Pertamina agar lebih cepat melakukan pengembangan,"kata Wisnu pada Senin (26/2).

Salah satu cara yang bisa dilakukan Pertamina untuk meningkatkan produksi adalah melakukan kegiatan eksplorasi. Menurut Wisnu, dengan eksplorasi maka akan ada penemuan cadangan-cadangan baru yang pada akhirnya bisa meningkatkan produksi migas Indonesia.

"Kami mendorong Pertamina melalui program kerja lebih banyak di area eksplorasi. Ini menjadi concern utama kami karena kalau hanya andalkan lapangan-lapangan yang ada, untuk naik agak susah, sehingga perlu eksplorasi,"jelas Wisnu.

Apalagi delapan blok terminasi yang tahun ini akan dikelola Pertamina juga mayoritas ada di wilayah onshore. Dengan begitu tidak ada alasan bagi Pertamina untuk tidak melakukan eksplorasi di delapan blok terminasi.

"Wilayah kerja tersebut cuma satu dua yang offshore dan tidak ada yang deep water. Jadi seharusnya lebih rendah risikonya dibanding blok-blok baru. Kalau itu diekplorasi lagi, masih ada tambahan resources baru yang nanti bisa menambah produksi," jelas Wisnu.

Seperti diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah menugaskan Pertamina untuk mengelola delapan blok terminasi yakni Blok Attaka, Blok East Kalimantan, Blok Sanga-Sanga, Blok Tuban, Blok B/NSO, Blok South East Sumatera (SES), Blok Tengah, dan Blok Ogan Komering.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×