kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SKK Migas masih tunggu penjelasan Pertamina soal peralihan aset hulu


Senin, 02 November 2020 / 07:10 WIB
SKK Migas masih tunggu penjelasan Pertamina soal peralihan aset hulu


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kini masih menanti kejelasan peralihan aset PT Pertamina pasca restrukturisasi.

Sekadar informasi, pasca melakukan restrukturisasi kini Pertamina tengah memasuki masa transisi.

Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih bilang hingga saat ini pihaknya masih menanti penjelasan Pertamina.

"Belum ada obrolan, kami menunggu penjelasan dari Pertamina," ujar Susana kepada Kontan.co.id, Minggu (1/11).

Susana melanjutkan, sebelumnya telah ada pertemuan dengan Pertamina guna membahas hal ini. Kendati demikian, hingga saat ini belum ada kelanjutan pertemuan tersebut.

Di sisi lain, Pertamina menargetkan proses transisi dapat kelar tahun depan.

Baca Juga: Chevron tengah rampungkan tender demi kejar pengeboran Rokan tahun ini

SVP Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto bilang masih ada sejumlah aspek yang belum dituntaskan dalam masa transisi.

"Selanjutnya masuk masa transisi di mana akan terus berlanjut sampai 2021 kedepan. Saat ini fokus terhadap pemenuhan aspek yang dibutuhkan," kata Agus dalam diskusi virtual, Kamis (22/10).

Agus melanjutkan, aspek-aspek tersebut meliputi aspek perpajakan, aspek hukum, operasional dan stakeholder engagement.

Selain itu, Pertamina juga turut melakukan kajian peralihan saham dan aset secara hukum. Dalam masa transisi ini Pertamina juga memfokuskan diri pada peralihan tanggung jawab pengelolaan kontrak bisnis dan operasional yang masih berada di persero.

Agus memastikan, aspek-aspek ini masih harus dipastikan terlebih dahulu selama masa transisi ini.

"Nantinya bila telah siap akan selesaikan secara legal dan jalankan sesuai ketentuan yang berlaku. Setelah melihat semua pending item di masa transisi bisa dilaksanakan maka akan dilaksanakan transaksi restrukturisasi untuk pembentukan subholding scara legal baik melalui pengalihan kepemilikan saham maupun aset," ungkap Agus.

Sementara itu, SKK Migas menargetkan produksi minyak nasional sebesar 70% pada 2021 nanti bakal disokong oleh Pertamina pasca mengelola Blok Rokan.

Baca Juga: Krisis energi sudah di depan mata, ini saran ke pemerintah

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan saat ini Pertamina jadi operator 41 Wilayah Kerja (WK) migas dari total 191 WK migas di Indonesia. "Kalau nanti masuk Pertamina akan kuasai 70% produksi nasional," kata Dwi.

Dari jumlah tersebut, kontribusi produksi minyak Pertamina per September 2020 sebesar 305,861 barel oil per day (BOPD) atau 43% dari total produksi 710.192 BOPD.

Sementara produksi gas sebesar 34% atau setara 2.286 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari total produksi nasional sebanyak 6.732 MMSCFD. Ia pun berharap pengelolaan Rokan di bawah Pertamina dapat berkontribusi lebih terhadap produksi minyak nasional.

"Kita harap Pertamina akan lakukan eksplorasi yang agresif ke depannya karena potensinya masih besar," pungkas Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×