kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.421   -121,00   -0,73%
  • IDX 7.465   -73,12   -0,97%
  • KOMPAS100 1.049   -9,76   -0,92%
  • LQ45 788   -9,08   -1,14%
  • ISSI 253   -2,74   -1,07%
  • IDX30 412   -0,51   -0,12%
  • IDXHIDIV20 470   2,87   0,61%
  • IDX80 118   -1,14   -0,95%
  • IDXV30 123   0,72   0,59%
  • IDXQ30 131   0,68   0,52%

SKK Migas Targetkan Blok Masela Bisa Onstream Tahun 2029


Senin, 04 Agustus 2025 / 18:51 WIB
SKK Migas Targetkan Blok Masela Bisa Onstream Tahun 2029
ILUSTRASI. Proyek LNG Abadi di Blok Masela resmi memasuki tahap Front End Engineering and Design (FEED) dan diharapkan onstream tahun 2029.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek LNG Abadi di Blok Masela resmi memasuki tahap Front End Engineering and Design (FEED).

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Djoko Siswanto menyatakan, proses di tingkat SKK Migas telah tuntas. Kini, percepatan perizinan menjadi fokus utama pemerintah agar proyek berjalan sesuai target.

“Ada beberapa perizinan seperti AMDAL, tadi rapat, kita mau percepat pelepasan kawasan hutan. Kan pemerintah urusannya perizinan, itu mau kita selesaikan,” kata Djoko saat ditemui di Kementerian ESDM, Senin (4/8/2025).

Baca Juga: Inpex Resmi Memulai Tahap FEED Proyek LNG Abadi Blok Masela

Djoko menegaskan, pemerintah berkomitmen menyelesaikan proses perizinan yang menjadi kewenangannya. Setelah tahapan FEED rampung, proyek akan masuk ke fase Engineering, Procurement, and Construction (EPC).

“Jalan itu sesuai FEED-nya dulu. 2029 sih berharap paling telat ya sudah harus onstream,” tegasnya.

Adapun proyek LNG Abadi di Blok Masela digarap oleh INPEX Corporation melalui anak usahanya INPEX Masela Ltd. Tahapan FEED yang dimulai pekan ini menjadi langkah awal menuju konstruksi penuh proyek gas besar tersebut.

Pekerjaan FEED mencakup empat paket utama: pembangunan kilang LNG darat (Onshore LNG/OLNG), sistem produksi terapung (FPSO), jaringan subsea (SURF), dan jalur pipa ekspor gas (GEP). Seluruh paket tersebut juga mengintegrasikan aspek penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS).

Baca Juga: Bos SKK Migas: Tender FEED Proyek Masela Rampung, Pemenang Segera Diumumkan

INPEX menerapkan strategi dual FEED untuk paket FPSO dengan menunjuk dua konsorsium kontraktor secara paralel. Strategi ini bertujuan menjaga iklim persaingan dan memastikan efisiensi biaya serta kualitas teknis terbaik. Pendekatan serupa juga diterapkan untuk OLNG.

Volume produksi LNG dari proyek ini diperkirakan mencapai 9,5 juta ton per tahun atau sekitar 10% dari kebutuhan impor LNG Jepang. Selain memperkuat ketahanan energi, proyek Masela diharapkan mendorong pengembangan wilayah timur Indonesia serta transisi menuju energi rendah karbon.

Sebagai informasi, proyek LNG Abadi termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi. Proyek ini ditargetkan menghasilkan kondensat hingga 35.000 barel per hari (bph) pada masa puncaknya.

Selanjutnya: Stimulus Pemerintah Dinilai Belum Cukup Dorong Daya Saing Industri Manufaktur

Menarik Dibaca: 5 Tanaman Pembawa Sial yang Harus Disingkirkan dari Rumah, Punya Energi Negatif!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×