Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yakin skema gross split yang telah direvisi saat ini akan menarik bagi para investor. Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi bilang SKK Migas memproyeksi akan banyak kontraktor kontrak kerja sama yang menggunakan gross split mulai dari tahun ini hingga 2025.
Saat ini terdapat 86 kontrak bagi hasil yang sudah dalam tahapan eksploitasi yang terdiri dari 85 kontrak bagi hasil yang menggunakan skema cost recovery dan satu kontrak menggunakan skema gross split. Untuk tahun ini Amien memproyeksi akan ada 10 kontrak baru yang akan menggunakan skema gross split.
"Kami berharap tahun ini akan ada lebih banyak kontrak baru gross split, lima sampai sepuluh kontrak baru gross split dan hingga 2025 itu akan lebih banyak kontrak baru gross split," kata Amien pada Jumat (8/9).
Hingga tahun 2025, Amien memproyeksi akan ada 33 kontrak cost recovery yang berubah menjadi gross split. SIsanya sebanyak 53 kontrak PSC akan tetap menggunakan skema cost recovery.
Amien pun menghimbau agar kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) mau merubah kontraknya menjadi Gross Split. "Melihat data ini, kemungkinan kalian masih ingat yang saya bilang waktu IPA, ayo lakukan ini dan jika ada yang tidak ekonomis atau tidak sesuai ekspektasi, saya yakin Menteri akan mengubah kebijakan dan ini terjadi.
Jadi percayalah menteri, percaya pemeirntah yang mempertimbangkan kepentingan kalian. Apa yang kami butuhkan adalah investor data untuk melakukan pengembangan dan produksi," imbuhnya.
Di sisi lain pemerintah juga tengah dalam upaya melakukan efisiensi biaya sehingga pemerintah merubah skema cost recovery menjadi skema gross split. Amien yakin gross split bisa mendatangkan efisiensi bagi pemerintah dan kontraktor.
Pasalnya jumlah cost recovery yang harus dibayarkan pemerintah sejak 2012 lalu semakin lama semakin besar. Hal ini pula yang selalu menjadi perdebatan antara pemerintah dan politisi di parlemen.
"Jika melihat sejarahnya dari 2012, cost recovery porsinya semakin besar. Jika kita bandingkan maka kami punya masalah, elemen cost recovery selalu menjadi dipertanyakan oleh banyak pihak termasuk politisi di parlemena dan sulit untuk menyakinkan mereka. Jadi dengan gross split, kami tidak butuh meyakinkan komisi VII," kata Amien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News