Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
Lebih lanjut, Presiden Direktur FREN Merza Fachys mengatakan, ekspansi penguatan jaringan akan diprioritaskan di daerah-daerah yang traffic datanya mengalami lonjakan signifikan. Selanjutnya, FREN bakal melakukan ekspansi perluasan jaringan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan layanan internet.
Kata dia, menjaga kualitas layanan sangat penting dilakukan pada masa sekarang. "Perubahan pola trafik selama pandemi sedang kami amati. Memang terpaksa mengubah rencana. Kami fokus pada daerah yang sekarang trafiknya menanjak bukan main, kami tak ingin membuat pelanggan kecewa," kata Merza tanpa merinci wilayah mana saja yang dimaksud.
Sebagai informasi, sepanjang periode semester I-2020, pelanggan FREN naik menjadi 26 juta pelanggan atau tumbuh 46,06% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca Juga: Ini alasan ARPU Smartfren Telecom (FREN) terus turun
Sejalan dengan itu, pendapatan FREN juga melesat 41,98% dibandingkan paruh pertama 2019, menjadi sebesar Rp 4,3 triliun. Sayangnya, kenaikan jumlah pelanggan dan pendapatan FREN belum mampu membawanya meraih laba bersih.
Pada semester I-2020, FREN masih menderita kerugian sebesar Rp 1,22 triliun, lebih tinggi dari kerugian semester I-2019 yang mencapai Rp 1,07 triliun. Namun, jika dibandingkan dengan total rugi di akhir tahun lalu, angka kerugiannya memang terus tergerus.
Menurut Antony, pada tahun ini target yang dibidik FREN pun tak muluk-muluk, yakni untuk memperkecil kerugian. "Dari tahun ke tahun kami berusaha menekan kerugian. Tahun lalu kami sudah berhasil menekan kerugian. Tahun ini kami sama, targetnya masih berusaha buttom line makin mengecil ruginya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News