Reporter: Agatha Claudia Pascal | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Biaya listrik menjadi salah satu beban pengeluaran yang besar bagi industri semen. Untuk mengatasi hal tersebut PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) berupaya untuk mengembangkan sumber energi listrik pengganti.
Sekretaris Perusahaan SMBR, Rum Hendarmin mengatakan, untuk saat ini seluruh sumber energi listrik yang digunakan oleh SMBR masih berasal dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "SMBR belum memiliki pembangkit listrik sendiri, saat ini masih kerjasama dengan PLN," kata Rum kepada KONTAN, Minggu (13/8).
Rum menjelaskan bahwa SMBR pada awalnya menggunakan pasokan listrik dengan tegangan menengah (TM), sebesar 20 kilo volt (KV) dari PLN. Seiring berjalannya waktu, kini SMBR menggunakan dua sumber tegangan menengah 20 kilo volt (KV) dan tegangan tinggi 150 kilo volt (KV).
Setiap tahunnya dibutuhkan 30% hingga 35% dari total biaya pengeluaran SMBR untuk biaya energi yang terdiri dari biaya listrik dan biaya energi panas (batubara dan solar). “Itu antara 30% sampai dengan 35% dari total biaya," ujar Rum.
Ke depan, SMBR sudah memiliki rencana untuk memanfaatkan gas panas buangan sebagai pengganti sumber energi listrik dari PLN. SMBR sudah merencanakan konstruksi waste heat recovery power generation (WHRPG).
WHRPG ini nantinya diprediksi mampu memberikan efisiensi biaya listrik hingga 30%, dengan perkiraan capital expenditure (capex) yang akan dikeluarkan adalah sebesar U$ 20 juta–US$ 30 juta. Pemanfaatan gas panas dari klin pabrik menjadi listrik yang mampu dihasilkan oleh WHRPG ini sebesar 10 megawatt (MW).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News