Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Peternak lokal yang tergabung di dalam jaringan Sarjana Masuk Desa (SMD) kini siap menyuplai pasokan daging sapi untuk kebutuhan pasar ritel di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Irawan E. Sulistyo, Direktur Utama PT Sarjana Masuk Desa mengatakan, jumlah pasokan daging sapi yang mampu mereka suplai bisa mencapai 360 ton per bulan atau 43.000 ton per tahun.
Pasokan daging sapi ini berasal dari wilayah-wilayah sentra produksi ternak di seluruh Indonesia diantaranya NTB, Jawa Barat , Bali, Sumatera Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, NTT, Gorontalo.
"Ini menunjukkan bahwa sapi lokal di daerah memang ada. Ada 12 daerah jaringan peternak yang ikut berpartisipasi," kata Irawan.
Sayangnya, Irawan enggan menyebutkan pasar ritel mana saja yang akan dibidik SMD. "Itu strategi bisnis kami," kata Irawan.
Dengan mengusung merek "Esemde", pihaknya siap menjual harga daging sapi sebesar RpĀ 81.000 per kilogram. Adapun kemasan yang disiapkan oleh SMD adalah 250 gram, 500 gram dan 1 kilogram.
Dengan menggunakan cara ini, kata Irawan akan menguntungkan pihak peternak. Karena peternak mampu menjual produknya sendiri dengan harga yang cukup bagus.
Selama ini, peternak selalu menjual sapinya ke rumah-rumah jagal di DKI Jakarta. "Kita tahu bahwa rumah jagal itu selalu utang," kata Irawan.
Menurut Irawan, cara ini akan memperbaiki tata niaga daging sapi. Jika selama ini importir sapi yang menikmati keuntungannya, kini peternak lokal juga ikut meraup untung.
Ditambah dengan sistem timbang membuat peternak mendapatkan harga yang pas. "Kami juga mencari sistem pembayaran yang pas untuk peternak supaya mereka tidak rugi," katanya.
Sebelum memasarkan ke ritel, Irawan mengatakan, SMD sudah mengirimkan ternaknya ke feedloter-feedloter (usaha penggemukan) sapi dan Rumah Potong Hewan (RPH).
Ia membantah bahwa pasokan sapi lokal kurang. Buktinya, selama ini, pihaknya selalu mengirimkan sapi lokal ke wilayah yang butuh sapi.
"Di tempat saya (lokasi stok pengumpul), sapi keluar masuk itu 40 ekor setiap hari. Sapi-sapi itu dikirimkan ke Jakarta," kata Irawan.
Makanya, ia menantang beberapa pihak yang berteriak kekurangan daging sapi lokal untuk datang kepadanya. "Pasti akan kami suplai," kata Irawan.
Pada kenyataannya, sapi lokal di daerah sanggup memenuhi kebutuhan di dalam negeri. "Dalam waktu dekat, kami juga berencana untuk melakukan ekspor," kata Irawan.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, tahun 2012 lalu, populasi sapi potong di Indonesia mencapai 16 juta ekor.
Tahun ini, populasi sapi potong akan naik hingga 16,6 juta ekor. Kenaikan populasi sapi potong ini adalah dampak dari menariknya harga daging sapi sehingga menjadi insentif untuk peternak menaikkan jumlah ternak yang dimiliki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News