Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) memastikan upaya untuk merger dan akuisisi (M&A) blok minyak dan gas bumi (migas) di luar negeri terus berjalan pada tahun ini. Akuisisi dinilai perlu untuk menambah sumber migas yang bisa dimanfaatkan di Indonesia, sehingga ketahanan energi bisa ikut meningkat.
"Karena untuk menambah source migas yang dapat dibawa ke Indonesia, sehingga meningkatkan ketahanan source migas," kata Vice President Corporate Communications Pertamina Fajriyah Usman saat dihubungi Kontan.co.id, Jum'at (7/8).
Sayangnya, Fajriyah masih belum dapat membeberkan detail rencana akuisisi blok migas di luar negeri tersebut. Begitu juga belum bisa mengkonfirmasi mengenai kabar adanya diskusi dengan Occidental Petroleum Corp mengakuisisi mengakuisisi sejumlah aset minyak dan gas bumi di Afrika dan Timur Tengah, nilai sekitar US$ 4,5 miliar.
Baca Juga: Pengamat: Pandemi jadi momentum tepat bagi Pertamina akuisisi blok migas luar negeri
Yang jelas, kata Fajriyah, penjajakan terus dilakukan Pertamina. Holding migas BUMN ini juga berharap kondisi saat ini bisa menjadi momentum yang tepat untuk mengeksekusi aksi korporasi tersebut.
"Bahwa memang saat ini Pertamina melakukan penjajakan untuk corporate action. Namun untuk lebih detailnya, belum dapat disampaikan lebih jauh lagi. Upaya dan penjajakan tetap dilakukan. Kita harapkan waktunya juga tepat," terang Fajriyah.
Merujuk pada pemberitaan sebelumnya, Pertamina dikabarkan tengah melakukan diskusi dengan Occidental Petroleum Corp guna mengakuisisi sejumlah aset minyak dan gas bumi di Afrika dan Timur Tengah.
Asal tahu saja, saat ini Pertamina memiliki sejumlah aset dan lapangan migas di luar negeri. Pertama, di Aljazair, yakni satu blok dengan tiga lapangan. Kedua, di Irak, yaitu satu blok dan lapangan West Qurna 1.
Ketiga, lima blok di Malaysia, yakti Blok K, Blok H, SK309, SK311, dan SK314A. Keempat, Pertamina memiliki 70,75% saham perusahaan asal Prancis, Maurel & Prom, dengan hak kelola atas blok migas di negara Kanada, Italia, Nigeria, Gabon, Tanzania, Namibia, Kolombia, Angola dan Venezuela.
Baca Juga: BPH Migas dorong penggunaan LNG sebagai bahan bakar kereta api
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News