kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal kasus pelecehan pramugari Garuda Indonesia (GIAA), ini komitmen direksi baru


Jumat, 24 Januari 2020 / 20:00 WIB
Soal kasus pelecehan pramugari Garuda Indonesia (GIAA), ini komitmen direksi baru
ILUSTRASI. Garuda Kebaya Flight


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Irfan Setiaputera berkomitmen tuntaskan masalah pelecehan pramugari dan tegaskan bahwa hal tersebut adalah persoalan yang tidak termaafkan.

"Kita katakan bahwa pelecehan adalah hal tidak termaafkan, dan kita pasti akan mendevinisikan level pelecehan tersebut," kata Irfan di Kementerian BUMN Jakarta pada Jumat (24/1).

Baca Juga: Dirut Garuda Indonesia (GIAA): Kita akan mencari utang baru

Sebelumnya Irfan sempat bertemu dan berbicara dengan serikat karyawan yang tergabung dalam Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi), kemudian mereka semua setuju untuk mengarah kesana.

"Saya tidak bisa kasih jawaban real sekarang tapi mudah-mudahan kita bisa saling cek dan yang mau saya tekankan di sini dua hal yang penting terkait pelecehan, pertama berkomitmen untuk mencegah hal ini dan yang kedua kita sepakat untuk memberikan contoh," ujarnya

Irfan juga mengatakan, hal itu dilakukan agar citra Garuda menjadi lebih baik di mata publik."Itu komitmen kami, Pak Komut akan mereview dari waktu ke waktu, kita melihat sama-sama, kita tegakan itu karena saya percaya bahwa itu bisa kita tegakkan persepsi publik kepada kita mungkin akan jauh lebih baik," katanya.

Baca Juga: Ini fokus pembenahan jajaran direksi Garuda Indonesia (GIAA) yang baru

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku menentang berbagai perbuatan yang berbau pelecehan seksual di perusahaan pelat merah.

Hal ini tak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku umum di masyarakat. "Kami akan memastikan sexual harassment kepada pegawai perempuan di BUMN itu tidak boleh," katanya.

Irfan juga menyatakan tak akan membiarkan penyalahgunaan wewenang terjadi di perusahaan. "Dalam waktu dekat kita akan meneken perjanjian atau pakta integritas antara direksi dan karyawan," katanya.

Irfan juga menyebut dalam waktu dekat, pihaknya sudah sepakat akan start pakta integritas. "Kita direksi dan dengan karyawan, yang sempat kita sebutkan penyalahgunaan wewenang atasan terhadap bawahan, kita tidak akan masuk ranah pribadi, kita membatasi atau kita melarang kalau terjadi penyalahgunaan atasan bawahan," paparnya.

Baca Juga: Tumpukan Utang Jumbo Menanti Garuda Indonesia (GIAA)

Tapi Irfan belum merinci poin pakta integritas yang dimaksud. Yang pasti, kata dia, pihaknya komitmen untuk menghapus pelecehan tersebut. Dia juga menegaskan, pelecehan merupakan tindakan yang tak termaafkan.

"Mudah-mudahan awal minggu depan akan kita detailkan item-item. Tapi yang saya mau tekankan dua hal, soal pelecehan ini we are committee," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×