Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Smart Cakrawala Aviation (Smart Aviation), perusahaan jasa angkutan udara niaga tidak berjadwal menjadi perusahaan swasta yang digandeng oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam menangani banjir di Demak, Jawa Tengah.
Disisi lain, Tim Ahli Smart Aviation A Hilmi Rafiiq mengatakan wilayah Demak yang berupa cekungan ditambah cuaca lokal di wilayah pegunungan merupakan keadaan yang cukup menantang bagi tim Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) perusahaan dalam mengatasi banjir di wilayah ini.
“Kendala sendiri, dinamika atmosfer sangat cepat ditambah lagi cuaca lokal di wilayah Demak, apalagi Jawa Tengah ini kan pegunungan, jadi kita mencoba memotong supply (hujan) yang akan masuk,” ungkap Hilmi saat ditemui Kontan, Jumat (23/3).
Hilmi mengatakan sistem modifikasi cuaca ini harus dilakukan karena curah hujan di kawasan Demak mencapai 200 mm, atau masuk kategori sangat ekstrem. Padahal menurut BMKG, intensitas hujan 100 – 150 mm sudah tergolong hujan sangat lebat.
Baca Juga: Smart Aviation Incar Potensi Bisnis di Sektor Rekayasa Cuaca
“Setelah berhari-hari kita lakukan modifikasi cuaca, intensitas curah hujan juga mulai menurun, sehingga genangan banjir juga ikut turun,” kata Hilmi.
Dengan melakukan modifikasi ini, di lapangan curah hujan bisa diminimalisir di angka bawah 50 mm, atau kategori hujan sedang.
“Tapi angka pastinya nanti BMKG yang rilis ya, namun data di lapangan menunjukkan penurunan (intensitas hujan)," tambahnya.
Hilmi juga menjelaskan apa yang dilakukan tim Smart Aviation adalah menggunakan sistem retribusi hujan sebagai tindakan preventif agar hujan tidak turun di daerah yang sudah tergenang banjir.
“Jadi kita melihat pertumbuhan awan di daerah tersebut kemudian melakukan retribusi hujan, jadi kita tidak bisa menghancurkan awan di daerah tersebut. Tapi sebagai langkah preventifnya, awan yang akan masuk kita hujankan dulu atau awan lokal kita potong pasokannya (air),” jelasnya.
Baca Juga: Smart Aviation Bakal Tambah 4 Armada Pesawat untuk Tunjang Kinerja
Untuk diketahui, melansir dari Kompas.com, berdasarkan data per-hari Sabtu (23/3) banjir di Jawa Tengah itu mulai surut. Dari sebelumnya terdampak pada 11 kabupaten/kota, saat ini masih tersisa tiga daerah.
Untuk wilayah Jateng tinggal tiga kabupaten, yaitu Kudus, Pati, dan Demak. Sementara, untuk jumlah pengungsi di Kabupaten Kudus, Pati, dan Kabupaten Demak masih mencapai 29.000 orang yang tersebar di 31 titik pos penampungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News