Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara soal kelanjutan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI).
Arifin menjelaskan, saat ini pihaknya masih menunggu kelanjutan proses pembangunan fasilitas smelter tembaga milik Freeport di Manyar, Gresik.
"Ini kan masih dalam proses penyelesaian pembangunan, kita lihat saja kecepatan realisasinya," ungkap Arifin di Kementerian ESDM, Senin (15/1).
Asal tahu saja, Freeport Indonesia sebelumnya telah memperoleh relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga hingga Mei 2024 mendatang.
Baca Juga: Kementerian ESDM Siapkan Konseling Pengajuan RKAB
Kontan mencatat, Freeport Indonesia telah memperoleh persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2024-2026 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
EVP External Affairs PT Freeport Indonesia Agung Laksamana mengungkapkan, persetujuan RKAB 2024-2026 diperoleh pada 9 Januari 2024.
"RKAB yang baru disetujui Pemerintah merupakan RKAB untuk 3 tahun ke depan yang merupakan bagian dari perencanaan pengoperasian dan pengembangan investasi tambang ke depannya dengan mempertimbangkan cadangan dan sumber daya yang ada," kata Agung kepada Kontan, Kamis (11/1).
Agung menjelaskan, target produksi PTFI untuk logam terbayarkan tahun ini terdiri dari tembaga sekitar 1,4 miliar pound tembaga, produksi emas sebesar 1,6 juta ons dan perak sebesar 157 ribu kg per tahun atau 5 juta ons.
Baca Juga: Pemerintah Setujui RKAB, Segini Target Produksi Freeport
Pada kuartal III-2023, Freeport Indonesia membukukan produksi tembaga sebesar 1,17 miliar pound atau meningkat dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 1,16 miliar pound. Sementara itu, penjualannya mencapai 1,01 miliar pound atau menurun ketimbang raihan di periode sama di tahun sebelumnya sebesar 1,19 miliar pound.
Selama sembilan bulan pertama tahun 2023 juga terjadi kenaikan rata-rata harga jual yang sebelumnya sebesar US$ 3,81 per pound menjadi US$ 3,71 per pound.
Adapun, produksi emas di kuartal III-2023 mencapai 1,40 juta ons atau meningkat dari kuartal III-2022 sebesar 1,33 juta ons. Sementara itu, penjualannya mencapai 1,15 juta ons atau turun dari periode sama di tahun sebelumnya sebesar 1,35 juta ons.
Hingga kuartal III 2023, rata-rata harga jual emas mengalami kenaikan dari sebelumnya US$ 1,786 per ons menjadi US$ 1,932 per ons.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News