kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,59   -29,14   -3.14%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal standar protokol kesehatan di bioskop, begini penjelasan GPBSI


Jumat, 21 Agustus 2020 / 21:16 WIB
Soal standar protokol kesehatan di bioskop, begini penjelasan GPBSI
ILUSTRASI. Suasana simulasi pembukaan dan peninjauan tempat hiburan bioskop CGV Cinemas di Bandung Electronic Center (BEC), Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/7/2020). Simulasi tersebut dilakukan dalam rangka peninjauan kesiapan tempat hiburan bioskop dalam penerapan pro


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi

Ia menyambung lagi, menurut penelitian dari Technical University Berlin, potensi seseorang menghirup udara bersih 0,3% lebih tinggi di bioskop daripada kantor. Sebab, pengunjung tidak banyak membuka mulut dan duduk berhadapan dengan orang lain serta ruang yang terus disterilisasi.

"Di luar negeri sendiri, justru yang menjadi klaster baru COVID-19 adalah pub, ruang karaoke, restauran, gym, dimana orang-orang duduk berhadapan, berkumpul, makan dan minum, hingga bersentuhan dalam beberapa waktu. Ini yang terjadi di Jepang. Tetapi tidak ada kasus yang ditemukan di bioskop," jelasnya.

Djonnya juga berkata, saat ini semua pihak belajar termasuk mempelajari sistem keamanan dari referensi di luar negeri. Seharusnya, pemerintah bisa mempercayai pengusaha bioskop, ikut mengawasi dan mengontrol serta memberikan evaluasi.

Baca Juga: Kombinasi sentimen internal dan eksternal dorong rupiah menguat 0,15% dalam sepekan

"Jika berbicara keselamatan bersama, tentu kami tidak akan main-main. Kita sudah sangat siap dengan simulasi dan protokol kesehatan ini. Yang dikhawatirkan, ini sampai berlarut hingga bioskop tutup permanen. Bangkitnya bisa 10 sampai 15 tahun lagi, padahal peminatnya sendiri selalu lebih dari 75%," jelasnya.

Djonny menutup, selain menjadi bagian dari kebudayaan dan sejarah panjang Indonesia, bioskop juga bermanfaat menjadi penawar kelelahan mental di era pandemi COVID-19. "Kegiatan menonton film juga memberikan perasaan psikologis yang lebih baik, therapeutic dan mengurangi emosi negatif di masa pandemi ini," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×