kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Soal Wacana Relaksasi Aturan TKDN, Begini Tanggapan Daihatsu


Kamis, 17 April 2025 / 17:41 WIB
Soal Wacana Relaksasi Aturan TKDN, Begini Tanggapan Daihatsu
ILUSTRASI. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) akhirnya angkat bicara mengenai wacana relaksasi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) akhirnya angkat bicara mengenai wacana relaksasi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tengah digodok pemerintah. 

Sri Agung Handayani, Marketing & Corporate Communication Director ADM, menyatakan akan menunggu kejelasan regulasi lebih lanjut sebelum mengambil sikap.

“Beberapa isu terakhir ini, TKDN, kuota, bingung kan? Sama saya juga bingung. Marilah kita menunggu juklaknya (petunjuk pelaksanaan) sama-sama hadir, apakah berkaitan industri apa, elektronik, otomotif atau pangan? Termasuk di dalamnya, isu kuota,” ujar Sri Agung di Jakarta, Rabu (16/4).

Baca Juga: Gaikindo Khawatir Pelonggaran TKDN Ancam Industri Otomotif Dalam Negeri

Menurut Sri Agung, hingga saat ini belum ada kejelasan soal sektor mana saja yang akan terdampak oleh kebijakan tersebut, termasuk di dalamnya industri otomotif. Ia juga menyoroti belum adanya pembahasan soal kuota impor mobil maupun komponen pendukung seperti suku cadang.

“Bapak kita bicaranya masih kuota daging, belum sampai kuota mobil atau turunan dari sparepart. Mari kita sikapi bersama sampai kebijakan ini diturunkan. Harapannya industri otomotif bisa dapat turunan positif dari kebijakan yang akan datang,” jelasnya.

Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto menyoroti pentingnya fleksibilitas dalam penerapan aturan TKDN. Dalam acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, (8/4), Prabowo menyatakan bahwa penerapan TKDN yang terlalu kaku justru dapat menurunkan daya saing industri nasional di pasar global.

“TKDN sudahlah niatnya baik, nasionalisme. Tapi kita harus realistis, TKDN dipaksakan, ini akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju, TKDN fleksibel saja, mungkin diganti dengan insentif,” kata Prabowo.

Baca Juga: Rencana Relaksasi TKDN Dikhawatirkan Picu Gelombang Impor

Pernyataan tersebut membuka kemungkinan akan adanya reformulasi terhadap kebijakan TKDN, yang selama ini diwajibkan untuk meningkatkan penggunaan komponen lokal di berbagai sektor industri, termasuk otomotif.

Daihatsu, sebagai salah satu pemain di industri otomotif Tanah Air, berharap jika aturan ini dilonggarkan, tetap akan memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan dan pertumbuhan industri di dalam negeri.

"Sebenarnya, mungkin lebih tepat kita sama-sama menunggu. Itu kan baru disampaikan secara verbal, kita menunggu arahannya seperti apa oleh Kementerian yang berkaitan dengan industri otomotif," pungkasnya.

Selanjutnya: Pameran MEGABUILD Indonesia 2025 Akan Digelar di JICC Bulan Ini

Menarik Dibaca: Hujan Petir Melanda Daerah Ini, Berikut Prediksi Cuaca Besok (18/4) di Jawa Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×