kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SPBU VIVO jual BBM lebih murah dari Pertamina


Kamis, 26 Oktober 2017 / 15:42 WIB
SPBU VIVO jual BBM lebih murah dari Pertamina


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan bisnis Bahan Bakar Minyak (BBM) makin sengit dengan hadirnya kompetitor baru yakni PT Vivo Energy Indonesia lewat Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) VIVO.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan SPBU meresmikan SPBU VIVO di bilangan Cilangkap. Jakarta Timur ini pada hari ini (26/10). Menurut Jonan, kehadiran SPBU VIVO sejalan dengan arahan presiden untuk bisa menghadirkan banyak BBM bagi masyarakat.

"Tentunya ikuti peraturan. Jadi masyarakat punya pilihan, ini sesuai dengan arahan presiden masyarakat punya pilihan lebih banyak dan BBM tetap bisa terjangkau masyarakat," katanya usai peresmian SPBU ini, Kamis (26/10).

Menurut Jonan harga yang dibanderol VIVO memang cukup bersaing jika dibandingkan dengan BBM khusus penugasan Ron 88 yang dijual oleh PT Pertamina (Persero) dengan harga Rp 6.450 per liter.

Untuk tahap awal ini ada tiga varian jenis bahan bakar yang ditawarkan VIVO yakni Revvo 89 dengan Ron 89, Revvo 90 memiliki Ron 90 lalu Revvo 92 dengan Ron 92. Untuk Revvo 89 dibanderol dengan harga Rp 6.100 per liter, sementara untuk Revvo 90 dan 92 masing-masing dibanderol dengan harga Rp 7.500 per liter dan Rp 8.250 per liter.

SPBU VIVO sebelumnya di operatori PT Nusantara Energi Plant Indonesia (PT NEPI), bahkan sempat dilakukan uji coba tes operasi pada 18 September hingga 20 September 2017 lalu. Kemudian pemerintah melalui Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM menghentikan uji coba SPBU ini karena belum adanya Surat Keterangan Penyalur (SKP) dari Ditjen Migas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×