kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sponsor sepakbola bakal mengalir deras jika sepakbola berjalan sportif


Kamis, 28 Februari 2019 / 18:26 WIB
Sponsor sepakbola bakal mengalir deras jika sepakbola berjalan sportif


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Permainan sepakbola tidak bisa dipisahkan dari sponsor yang menjadi salah satu kekuatan finansial suatu tim sepakbola. Di luar negeri seperti Italia dan Inggris, sponsor bisa menembus sentimen pendukung sepakbola itu sendiri.

Pengamat sepakbola Rayana Djakasurya yang juga pernah menjadi komentator Liga Italia Serie A mengatakan, di Milan, sponsor bahkan memperoleh keuntungan besar karena kerap bertengger di salah satu klub yakni AC Milan.

Rayana bercerita pada tahun 1993, perusahaan cokelat Motta menjadi sponsor AC Milan. “Kelekatannya pada AC Milan membuat cokelat Motta digemari oleh pendukungnya di sana,” katanya kepada Kontan.co.id pada Kamis (28/2).

Tentu tak hanya Motta, kata Rayana, bagi penikmat sepakbola, merk – merk lain yang kerap bertengger di jersey sepakbola pasti dikenal oleh penggemarnya. Misalnya, merk Chevrolet saat ini erat kaitannya dengan Manchaster United.

Penikmat sepakbola juga pada masanya ketika menyebut merk Carlsberg, maka tim sepakbola Liverpool yang terlintas di benak. “Begitupula yang lain, Jeep dengan Juventus, Fly Emirates dengan Real Madrid, PSG, Arsenal, dan lain-lain,” jelasnya.

Hal yang sama sebetulnya juga berlaku untuk Indonesia. Indonesia merupakan negara di mana masyarakatnya banyak yang menjadi penikmat sepakbola. Sayangnya, kompetisi liga lokal di sini masih dinilai carut marut. “Akhir-akhir sepakbola kita jadi sorotan karena mafia juga,” ujar Rayana.

Rayana menjelaskan, hal itu berdampak langsung pada minat perusahaan-perusahaan yang ingin mensponsori sepakbola. Pada masanya, merk rokok Dji Sam Soe pernah jadi sponsor utama liga sepakbola di Indonesia. Ketika ternyata ada aroma permainan mafia dalam liga tersebut, Dji Sam Soe pergi dengan sendirinya.

Toh bagi sponsor, yang diinginkan nyatanya adalah sportivitas. Adanya sportivitas dan permainan yang fair, bakal mendorong minat masyarakat untuk menonton sepakbola. “Semakin banyak yang menonton, perusahaan-perusahaan juga semakin bergairah jadi sponsor,” tandas Rayana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×