Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sriwijaya Air Group kini tengah mencari strategi yang tepat guna menghadapi dampak dari pandemi virus corona. Perusahaan pun mengaku, hingga saat ini kegiatan operasional maskapai tetap berjalan normal kendati ada beberapa rute penerbangan yang dibatalkan karena pemerintah setempat menutup akses masuk jalur udara.
"Penutupan rute penerbangan hanya dilakukan untuk destinasi ke Papua. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua telah menutup akses bandara setempat sejak 26 Maret 2020 hingga 14 hari ke depan. Kami masih beroperasi normal, hanya rute Papua saja yang berhenti beroperasi,' kata Head of Vice President of Corporate Secretary Sriwijaya Air Adi Willi kepada Kontan.co.id, Senin (6/4).
Adi mengaku, hingga saat ini Sriwijaya Airmasih merundingkan bersama manajemen untuk menentukan langkah selanjutnya untuk mengatasi dampak virus corona. Di sisi lain, upaya pencegahan tetap terus dilakukan, salah satunya melakukan disinfeksi pesawat secara rutin untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna jasanya.
Baca Juga: Kinerja terpukul virus corona, Garuda Indonesia (GIAA) tidak lakukan PHK
Selain itu, kondisi keuangan Sriwijaya Air pun diklaim masih normal. Namun, Adi belum bisa menyebutkan jumlah pesawat yang dioperasikan hingga saat ini.
Sebelumnya, Sriwijaya Air memutuskan membuka rute baru serta pengoperasian kembali beberapa rute (reoperate) dari dan menuju ke Makassar.
Selain membuka rute penerbangan baru Makassar-Yogyakarta (via Yogyakarta International Airport/YIA), Sriwijaya Air juga siap membuka kembali beberapa rute penerbangan yang dinilai cukup potensial, yakni Makassar-Kendari, Makassar-Balikpapan, dan Semarang-Makassar.
Tahun ini, Sriwijaya Air juga menargetkan bisa meningkatkan pangsa pasar rute domestik untuk maskapai nasional menjadi 8%. Padahal, persentase pangsa pasar pada 2019 sempat turun menjadi sekitar 7% yang masih jauh di bawah pangsa pasar pada 2018 yang mencapai 10%.
Baca Juga: INACA: Maskapai penerbangan mulai merumahkan karyawan
Karena kondisi keuangan masih cukup mumpuni, Adi bilang, hingga saat ini Sriwijaya Air tidak melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap karyawan meskipun kondisi industri penerbangan kini memasuki masa gelap.
"Sebagian besar karyawan saat ini memang dirumahkan, tetapi untuk mengikuti anjuran pemerintah berupa work from home. Namun, tidak sampai di-PHK," kata Adi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News