kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ssst.. ada investor asing mau bikin pabrik ponsel


Rabu, 05 Maret 2014 / 15:03 WIB
Ssst.. ada investor asing mau bikin pabrik ponsel
ILUSTRASI. Poundsterling


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Potensi pasar penjualan ponsel yang besar membuat Indonesia diminati investor asing untuk membuat pabriknya disini. Kementerian Perindustrian membisikkan bahwa saat ini ada satu perusahaan asing yang tengah mengurus izin untuk mendirikan pabrik ponsel di Indonesia. 

"Ada investor luar tapi menggandeng pihak dalam negeri yang diam-diam sedang mengurus pembangunan pabrik ponsel baru di Indonesia," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat, Selasa (4/3).

Sayangnya Hidayat enggan membeberkan identitas perusahaan tersebut. Ia hanya menjelaskan bahwa perusahaan tersebut meminta agar tidak ada statement apa pun dari pemerintah, sampai semua prosesnya rampung. 

Yang pasti, kata Hidayat, kapasitas produksi perusahaannya tersebut akan lebih kecil dari Foxconn. Pembicaraan dengan perusahaan tersebut juga telah sampai pada pembicaraan investasi dan lokasi.

Ia berharap kedatangan produsen asing merakit ponsel di dalam negeri dapat menekan impor ponsel ke Indonesia. Pasalnya impor ponsel ini cukup tinggi dan bisa mengganggu neraca perdagangan. Tahun lalu saja adalah sekitar 60 juta unit ponsel yang diimpor dengan nilai sekitar Rp 3 triliun. Ponsel impor tersebut mewakili 95% dari total penjualan ponsel.

Budhi Dharmadi, Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin mengatakan dengan membuat pabrik ponsel di dalam negeri, diharapkan bisa memangkas impor hingga sepertiga dari total impor tahun lalu. "Inginnya segera rampung, saya sampai gregetan dengan besarnya impor itu," kata Budhi, Selasa (4/3).

Hidayat mengatakan bahwa saat ini baru ada tiga perusahaan yang berencana mendirikan pabrik ponsel di Indonesia. Pertama yaitu Polytron, lalu Axioo dan terakhir Smartfren. Namun volume penjualan total ketiganya belum cukup besar untuk menangkal impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×