Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gula tengah merangkak naik. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula secara nasional hingga Selasa (18/2) sudah mencapai Rp 14.600 per kg. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga acuan penjualan sebesar Rp 12.500 per kg.
Melihat tingginya harga gula tersebut, Perum Bulog pun mengusulkan agar pemerintah menugaskan Bulog untuk mengimpor gula kristal putih. Impor tersebut diharapkan dapat menstabilkan harga gula, khususnya menjelang puasa dan lebaran.
Baca Juga: PTPN XI ekspor perdana daduk sugar cane top (SCT) ke Jepang
“Kami sudah mengusulkan agar kami ditugaskan untuk melaksanakan importasi gula. Kami mengajukan 200.000 ton,” ujar Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh, Rabu (19/2).
Tri menjelaskan, penugasan impor pun diusulkan lantaran masa panen tebu baru berlangsung pada April-Mei, sementara masa puasa dan lebaran pada April-Mei pula.
Menurut Tri, usulan tersebut sudah disampaikan saat rapat koordinasi terbatas yang digelar di Kemenko Perekonomian, Senin (17/2). Namun, usulan tersebut belum disetujui.
Menurut Tri, usul tersebut pun disampaikan mengingat banyak pihak yang meminta agar Bulog turut melakukan stabilisasi harga. Namun, Bulog mengaku tak memiliki stok gula saat ini.
Baca Juga: APTRI: Kenaikan harga gula masih dalam batas normal
“Banyak pihak minta agar kami punya stok. Dan kami sampaikan dalam rakor bahwa kami membutuhkan ini untuk stabilisasi harga,” tutur Tri.
Mengingat puasa dan lebaran berlangsung di April dan Mei, Tri berharap keputusan penugasan impor gula ini cepat ditetapkan, sehingga impor cepat direalisasikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News