kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stabilkan Harga, Bulog akan Gunakan Beras Impor untuk Operasi Pasar


Senin, 19 Desember 2022 / 19:48 WIB
Stabilkan Harga, Bulog akan Gunakan Beras Impor untuk Operasi Pasar
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan bersama Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso meninjau suplai beras untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Tanjung Priok, Jumat (16 Des).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perum Bulog memastikan beras impor yang sudah masuk ke Indonesia akan disiapkan untuk operasi pasar dalam rangka stabilisasi beras. 

Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Kelembagaan Bulog, Tomy Wijaya mengatakan saat ini beras impor masih berproses dan akan disebarkan ke gudang - gudang Bulog di seluruh Indonesia. 

"Karena baru datang beras impor ini akan berproses dulu," jelas Tomy pada Kontan.co.id, Senin (19/12). 

Baca Juga: Harga Beras Masih Tinggi, Ini Harapan Pedagang Pasar Cipinang

Diketahui, beras impor ini berasal dari Vietnam dengan harga pembelian Rp 8.800 per kilogram (kg). Pada tahap Bulog telah mendatangkan sebanyak 5.000 ton beras.

Sementara, Bulog memastikan hingga Desember 2022 sebanyak 200.000 ton impor beras akan masuk secara bertahap.  "Ini lanjut datang terus kok yang partai 200.000 ton," kata Tomy. 

Sebelumnya, Pemerintah menugaskan Bulog untuk impor 500.000 ton beras untuk mencukupi kebutuhan beras di Indonesia. 

Adapun sisa 300.000 ton beras impor akan didatangkan tahun depan. Perum Bulog memastikan 300.000 ton  beras impor tersebut akan masuk ke Indonesia sampai Februari 2023.

Baca Juga: Beras Impor Masuk, Pemerintah Optimistis Dapat Redam Kenaikan Harga

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, kedatangan beras impor tersebut dipastikan sebelum adanya panen raya.

"Nanti mendatangkan tahap keduanya yang 300.000 ton itu saya perkirakan dan saya haruskan pertengahan Februari semuanya 300.000 ton sudah masuk. Supaya tidak mengganggu panennya," kata Budi di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Jumat (16/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×