kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Steel Pipe Industry (ISSP) Bukukan Penjualan Rp 1,37 Triliun di Kuartal I-2024


Senin, 29 April 2024 / 16:42 WIB
Steel Pipe Industry (ISSP) Bukukan Penjualan Rp 1,37 Triliun di Kuartal I-2024
ILUSTRASI. Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk (ISSP) mengumumkan kinerja untuk kuartal pertama tahun 2024. ISSP mencatatkan penurunan penjualan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Berdasarkan laporan keuangan, penjualan ISSP tercatat sebesar Rp 1,37 triliun per kuartal I-2024. Angka ini menurun 20,95% secara tahunan atau year on year (yoy) dari semula Rp 1,73 triliun per kuartal I-2023. 

Corporate Secretary Steel Pipe Industry of Indonesia Johannes W. Edward mengatakan pada kuartal pertama ini banyak pengurangan hari kerja dikarenakan adanya pemilihan presiden (Pilpres) dan cuti bersama. 

Baca Juga: Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) Naikkan Produksi Hingga 20% Tahun Ini

Selain itu, sebagaimana telah diantispasi sebelumnya, ada kecenderungan masyarakat dan pelaku usaha melakukan ‘wait and see’ untuk melihat jalannya proses pilpres yang lalu. 

“Di mana hal-hal tersebut sedikit banyak berdampak pada kinerja ISSP. Terlepas dari tantangan tersebut di atas, ISSP mampu mencatatkan kenaikan sebesar 29% dalam margin laba bersih, yang menyebabkan nilai laba bersih kuartal pertama 2024 ISSP meningkat 1,72% YoY atau sebesar Rp 109 miliar,” ungkap Johannes, Jumat (26.4). 

Jika diperinci, ISSP mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 108,84 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan Rp 106,99 miliar pada posisi yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Steel Pipe (ISSP) Yakin Masih Bisa Dongkrak Kinerja di Tengah Penurunan Harga Baja

Johannes menjabarkan, kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh kemampuan ISSP untuk menjaga ekspansi margin laba kotor dan penghematan biaya keuangan serta biaya umum dan administrasi. 

“Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana ISSP menikmati keuntungan selisih kurs lebih dari Rp 36 miliar, maka pencapaian kuartal ini terbilang sangat baik,” jelasnya. 

Pada kuartal pertama tahun ini ISSP mencatat adanya kerugian kurs sebesar sekitar Rp 13 miliar, karena pelemahan rupiah. Atas dasar tersebut, lanjut dia, Manajemen cukup puas dengan kinerja operasional ISSP selama kuartal pertama 2024 ini. 

Dengan adanya penurunan volume penjualan yang telah diantisipasi, perputaran inventory mengalami kenaikan menjadi sekitar 300 hari seiring dengan turunnya volume penjualan sebesar hampir 22%. 

Baca Juga: Steel Pipe Industry (ISSP) Intip Peluang Permintaan Pipa Baja dari Sektor Otomotif

Namun demikian, manajemen masih berkeyakinan dapat mengejar ketertinggalan pada kuartal-kuartal berikutnya, mengingat masih bergulirnya proyek-proyek pembangunan baik pemerintah maupun swasta.

Untuk menghadapi tahun ini, ISSP akan melanjutkan rencana pembangunan unit VII di Gresik yang terdiri dari beberapa tahap. Tahap I telah dimulai dengan pembangunan Gudang, dengan tahap berikutnya yang akan mencakup pembelian dan penempatan mesin pipa berdiameter besar untuk menambah jenis pipa yang dapat diproduksi ISSP. 

Untuk tahun 2024 ini ISSP menyediakan anggaran capital expenditure (Capex) lebih dari Rp 200 miliar.

“Secara umum Manajemen masih menargetkan kenaikan volume Penjualan sebesar 10%-20% pada tahun 2024 ini. Namun demikian jika diperlukan dapat dipertimbangkan dengan perkembangan kondisi ekonomi global dan nasional pada periode yang relevan,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×