Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk terus berupaya memperkuat jaringan distribusinya. Rencananya, emiten pipa baja yang memiliki kode saham ISSP ini akan membangun gudang atau depo baru pada tahun ini.
“Untuk tahun 2020 yang pasti tambah satu depo, mudah-mudahan bisa tambah dua,” kata Investor Relations ISSP Johannes Edward kepada Kontan.co.id, Senin (6/1).
Salah satu dari depo baru yang ingin dibangun akan mengambil lokasi di Makassar. Menurut Johannes, depo tersebut akan memiliki daya tampung 1.000-3.000 ton, bergantung pada jenis barang yang ditampung. Pembangunannya bakal memakan biaya sekitar Rp 20 miliar.
Baca Juga: Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) Ingin Tumbuh 15% di Tahun 2020
Rencananya, pembangunan mulai dilakukan pada kuartal I tahun ini dan ditargetkan rampung paling lambat pada kuartal III-2020. Depo anyar ini akan digunakan untuk memperlancar distribusi barang dengan kuantitas pesanan (order) yang tidak begitu besar di wilayah Indonesia Timur.
Maklum saja, secara segmentasi geografis, wilayah Indonesia Timur memiliki kontribusi yang tidak sedikit. Perkiraan Johannes, penjualan di wilayah Indonesia Timur bisa berkontribusi hingga sekitar 45% dalam pendapatan perusahaan.
Sebelumnya, penjualan ke wilayah timur dilakukan secara langsung dari gudang pabrik berkapasitas 5.000 - 20.000 ton yang berlokasi di Surabaya.
Baca Juga: Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) optimis kinerja di tahun 2020 akan meningkat
Selain membangun depo baru di Makassar, perseroan juga ingin membangun depo baru lainnya di wilayah Sumatra atau Sulawesi. Namun demikian, rencana ini belum bersifat final sehingga jadi atau tidaknya pembangunan tersebut masih akan didiskusikan.
Adapun ISSP telah memiliki empat gudang yang tersebar di empat kota, yakni Jakarta, Bandung dan Samarinda yang masing-masing memiliki daya tampung 1.000-3.000 ton serta Surabaya yang daya tampungnya 5.000 - 20.000 ton. Dengan demikian, ISSP akan memiliki lima hingga enam gudang baru apabila kedua rencana tersebut terealisasi.
Untuk menunjang rencana tersebut, ISSP menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 50 miliar - Rp 60 miliar. Anggaran ini sudah termasuk untuk perawaran mesin. Sumber pendanaan capex di tahun 2020 masih mengandalkan kas internal
Sebagai informasi, saat emiten pipa baja yang juga dikenal dengan sebutan Spindo ini menjual produk-produk seperti pipa mekanis, pipa spiral, pipa air, dan juga jenis-jenis pipa lainnya sebagai segmen usaha utama.
Tahun ini, Spindo menargetkan, kenaikan penjualan 15%-20% dibandingkan tahun 2019. Dalam hal ini, maraknya proyek infrastruktur dilihat sebagai katalis positif yang bisa mengerek kinerja penjualan perusahaan.
Di samping itu, Spindo juga akan terus gencar melakukan strategi komunikasi kepada pembeli dengan mengadakan customer gathering dengan intensitas yang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Melalui customer gathering, Spindo akan mensosialisasikan keunggulan-keunggulan dari produk-produk Spindo kepada pembeli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News