Reporter: Mona Tobing | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. Stock beras di gudang Perum Bulog kian menipis. Sampai empat bulan ke depan, stock beras di Bulog hanya tersisa 1 juta ton. Sementara tingkat penyerapan padi hasil panen petani selama Maret oleh Bulog juga amat rendah.
Lely Pelitasari, Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog, mengatakan, sampai empat bulan ke depan stok beras di gudang Bulog hanya 1 juta ton, plus sekitar 330.000 ton beras dari hasil panen Maret dan April ini. Jadi, total hingga akhir April ini stok beras di gudang Bolog hanya ada sekitar 1,33 juta ton. Stok sebanyak itu ini jauh di bawah stok ideal Bulog yakni sekitar 2 juta ton.
Lely mengakui, berat bagi Bulog memenuhi stok ideal tersebut , apa lagi setelah pemerintah memperbarui harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras pertengahan Maret lalu.
"Tantangan kami besar dan harus bersaing dengan banyak pemain beras yang juga menyerap beras dengan harga di atas HPP. Sementara Bulog tidak bisa beli di atas HPP," kata Lely kepada KONTAN pada Senin (30/3).
Untuk memenuhi stok ideal beras di gudang Bulog, tampaknya impor akan kembali menjadi pilihan. Namun Lely belum mau menyebut peluang dibukanya impor beras pertengahan tahun ini, sebab panen masih terus terjadi sampai September mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News