Reporter: Kiki Safitri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dominasi stok beras premium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dinilai butuh intervensi pemerintah. Hal ini karena harga premium yang cukup tinggi, mengalahkan pasokan beras medium yang berakibat pada stabilisasi harga beras.
Oleh sebab itu, Direktur Utama Food Station Arief Prasetyo mengajukan pengguyuran beras medium dari Bulog guna menstabilkan harga beras yang saat ini tengah terkerek tinggi oleh dominasi varietas premium.
“Kalau Jakarta, Pasar Induk Beras Cipinang sampai Maret kalau saya hitung cuma perlu 100.000 ton beras medium paling banyak. Bisa diguyur 5.000-6.000 ton seminggu. Kalau harga sudah kembali baik disetop dulu, yang penting harga enggak tinggi,” kata Arief kepada KONTAN, Selasa (30/10).
Menurutnya, tingginya pasokan beras premium di PIBC akibat beras yang digunakan adalah beras stok panen tahun lalu, di mana tahun lalu panen berkualitas baik karena saat musim kemarau yakni di awal tahun. Berbeda dengan supply di akhir tahun yang umumnya di musim hujan.
“Jadi, pada November sampai Desember nanti yang lebih banyak berasnya adalah kualitas premium, karena kemarin musim kemarau jadi beras yang dihasilkan berkualitas lebih baik, kadar airnya sangat baik karena panasnya cukup. Nanti di Mei April kebalikannya,” ujar Arief.
Untuk awal tahun ini, panen memang akan lebih banyak, namun kualitas berasnya rapuh dan tidak bagus karena panen di kala musim hujan. Arief berharap dengan intervensi Bulog, harga beras di PIBC bisa mencapai harga eceran tertingi (HET) Rp 9.450 per kilogram di mana harga dari Bulog Rp 8.100. Menurut Kementerian Pertanian, harga beras tertimbang di pasar Rp 11.390 dengan harga medium Rp 8.700 dan beras premium adalah Rp 12.300.
Adapun upaya dari Food Station untuk menstabilkan harga adalah dengan menyurati Bulog, Dinas Koperasi UKM DKI Jakarta untuk diteruskan ke Gubernur Anies Baswedan untuk diteruskan kepada Menteri Perdagangan.
Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi jumlah beras premium melebihi medium dengan dua varietas premium yang mendominasi yakni IR64 III dan Muncul 3 dengan dominasi 80% premium dan 20% beras medium dari pasokan pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News