kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Astra (ASII) untuk lebih ekspansif di bisnis digital


Jumat, 30 Agustus 2019 / 18:32 WIB
Strategi Astra (ASII) untuk lebih ekspansif di bisnis digital
ILUSTRASI. Cara Seva.id Menjadikan Beli Mobil Lebih Simple


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Raksasa bisnis PT Astra International Tbk (ASII) terus melebarkan sayapnya di bisnis digital lewat penyuntikan dana segar ke beberapa start-up (perusahaan perintis) nasional maupun membangun start-up sendiri.

Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communication ASII mengatakan bahwa perusahaan bakal berinovasi membangun bisnis digital baru berbasis teknologi. "Serta harapannya akan masuk ke sektor-sektor ada kaitannya dengan Astra dan bernilai tambah," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (30/8).

Sebelumnya ASII sempat menyuntikkan dana senilai US$ 100 juta kepada decacorn, Gojek. Pengembangan bisnis digital selanjutnya kata Boy dari sisi ukuran bisnis harus jelas, tidak terlalu kecil dan disesuaikan dengan bisnis Astra saat ini.

Baca Juga: Sanggah kabar lego Bank Permata, Astra Internasional (ASII) fokus perbaiki kinerja

"Pada prinsipnya Astra dalam berinvestasi tidak mau dengan pola membesarkan kemudian menjual, tetapi lebih bersifat jangka panjang," terangnya. Grup Astra diketahui merambah hampir semua metode pengembangan bisnis digital mulai dari organik dan anorganik.

Di sisi anorganik, Astra kabarnya berencana mengakuisisi startup yang tergabung di ekosistem akselerator, Plug & Play. Mengenai kemungkinan akuisisi, Boy bilang terlalu awal untuk dibicarakan karena perusahaan terus melakukan kajian sehingga belum dapat memberikan detail lebih lanjut.

Sedangkan dari sisi organik atau internal, Astra diketahui sudah merilis tiga platform layanan digital yakni Seva.id, Sejalan, dan Cari Parkir.

Serta perusahaan juga meluncurkan layanan chatbot untuk bisnis asuransi, dan juga membentuk usaha patungan di bidang teknologi finansial bernama Astra WeLab Digital Arta (AWDA).

Baca Juga: Kinerja Grup Astra (ASII) Longsor Terseret Bisnis Perkebunan Kelapa Sawit

"Dengan beberapa produk yang telah kami miliki saat ini, harapan Astra adalah memberikan experience baru bagi customer dalam membeli produk otomotif. Terkait kontribusi finansial, saat ini kami kira terlalu awal untuk mengungkapkannya," sebut Boy.

Bicara soal strategi di divisi digitalnya, menurut Wiwie Yudiantyo, Head of Business Development & Mobility Solutions Astra Digital saat ini Astra fokus pada pengembangan marketplace dan mobility.

"Contohnya di mobility, setelah CariParkir dan Sejalan, Astra Digital mengeluarkan aplikasi Movic, yaitu platform penyewaan kendaraan baik dengan driver dan tanpa driver dimana pelanggan dan pemilik kendaraan dapat bertemu," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (30/8).

Baca Juga: Kinerja Astra International (ASII) terseret bisnis perkebunan sawit

Asal tahu saja saat ini Movic sudah ada di 47 kota di seluruh Indonesia dan sudah lebih dari 3.500 kendaraan yang terdaftar di platform tersebut. Mengenai kemungkinan menyuntikkan dana segar lagi, Wiwie hanya dapat berkomentar bahwa hal tersebut tak lepas dari kajian yang terus dilakukan perusahaan.

"Dan jikalau dilakukan baik untuk investment ataupun akuisisi, pasti sudah melalui proses due diligent yang dilakukan sebelumnya," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×