kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi berhasil, Grab kuasai pasar Indonesia dan Vietnam


Rabu, 18 September 2019 / 19:32 WIB
Strategi berhasil, Grab kuasai pasar Indonesia dan Vietnam


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kawasan Asia-Pasifik telah menjadi pasar terbesar transportasi online (ride-hailing) di dunia. Kawasan ini mencakup 70% dari semua perjalanan ride-hailing dunia.

Pemain ride-hailing di kawasan ini juga tidak berhenti pada transportasi namun berkembang menjadi marketplace yang menyediakan berbagai kebutuhan lewat yang disebut “super-apps”.

Baca Juga: Grab dan Heineken menjalin kolaborasi strategis di Asia Tenggara

Riset yang dilaksanakan oleh ABI Research yang berpusat di London, Inggris, menemukan Grab mempertahankan pangsa pasar ride-hailing atau transportasi online sebesar 11,4%, di Asia-Pacific dengan dominasi di pasar Indonesia dan Vietnam. Riset ini merupakan riset kedua yang dikeluarkan oleh ABI Research setelah tahun 2018.

Di Indonesia, Grab memimpin pasar dengan 64% dan Vietnam 74%. Menurut ABI, kepemimpinan pasar ini merupakan buah keberhasilan Grab menjadi super app yang dapat menangkap volume permintaan masyarakat yang begitu besar selain transportasi, yaitu dengan menyediakan layanan pengiriman barang dan makanan, serta layanan keuangan melalui layanan GrabExpress, GrabFood, GrabFresh, dan GrabFinancial.

Sedangkan menurut data ABI Research, Go-Jek, pesaing terdekat Grab, memiliki 35,3% dari pasar Indonesia sementara Go-Viet memiliki 10,3% dari pasar Vietnam.

Menurut James Hodgson, Smart Mobility Principal Analyst at ABI Research, pertumbuhan transportasi online mengalami perlambatan. "Setelah mencapai 22 miliar perjalanan pada 2018, tahun ini diperkirakan akan ditutup dengan angka perjalanan sedikit di bawah 22 miliar," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Rabu (18/9).

Baca Juga: Dorong industri UMKM, Ralali.com luncurkan inovasi teknologi bernama Octopus

Karena itu, pengembangan layanan di luar transportasi adalah keniscayaan. Hodgson mencontohkan, di Amerika Serikat, ketika sektor transportasi Uber hanya tumbuh 9% pada Q1 2019, UberEats tumbuh impresif mencapai 89% pada periode yang sama.

Menurut Hodgson, operasi ride-hailing makin tertekan dengan langkah-langkah meningkatkan insentif pengemudi dan mensubsidi tarif untuk mencari pelanggan baru dan memperluas pangsa pasar. Karena itu, pengembangan untuk menjadi “supermarket” layanan smart mobility yang dilakukan Grab merupakan contoh suatu upaya inovasi yang berhasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×